Waspada Varises pada Ibu Hamil
Lihat gambar
di atas! Apa yang ada di pikiran Anda? Apakah ada di benak Anda bahwa itu
adalah suatu komplikasi dari varises?
Hubungan
Varises Tungkai Bawah dengan Kehamilan
Varises adalah pembesaran vena. Saat ini yang ingin saya bahas adalah mengenai varises tungkai bawah terutama yang berhubungan dengan kehamilan. Mengapa kehamilan bisa menyebabkan varises tungkai bawah?
Varises adalah pembesaran vena. Saat ini yang ingin saya bahas adalah mengenai varises tungkai bawah terutama yang berhubungan dengan kehamilan. Mengapa kehamilan bisa menyebabkan varises tungkai bawah?
Ada beberapa
teori mengenai penyebab varises tungkai ini :
1. Teori mekanis
Varises tungkai disebabkan kompresi mekanis berlebihan oleh uterus pada vena iliaka dan pelvis. Bukti klinis telah menunjukkan bahwa dilatasi vena dimulai pada minggu I kehamilan, ketika penambahan volume uterus yang masih tidak signifikan. Tumor uterus pada volume yang sama atau bahkan lebih besar daripada uterus saat kehamilan tidak mencetuskan varises, juga tidak meningkatkan keparahan varises yang sudah ada sebelumnya. Ada bukti mekanisme kompresi uterus pada vena iliaka dan vena cava inferior, khususnya pada trimester terakhir.
Melalui duplex scanning, phlebography dan computed tomography, diperlihatkan bahwa kecepatan aliran darah pada vena femoralis secara progresif menurun, secara proporsional menyesuaikan pada peningkatan volume uterus, sampai penurunan 50% pada trimester III.
1. Teori mekanis
Varises tungkai disebabkan kompresi mekanis berlebihan oleh uterus pada vena iliaka dan pelvis. Bukti klinis telah menunjukkan bahwa dilatasi vena dimulai pada minggu I kehamilan, ketika penambahan volume uterus yang masih tidak signifikan. Tumor uterus pada volume yang sama atau bahkan lebih besar daripada uterus saat kehamilan tidak mencetuskan varises, juga tidak meningkatkan keparahan varises yang sudah ada sebelumnya. Ada bukti mekanisme kompresi uterus pada vena iliaka dan vena cava inferior, khususnya pada trimester terakhir.
Melalui duplex scanning, phlebography dan computed tomography, diperlihatkan bahwa kecepatan aliran darah pada vena femoralis secara progresif menurun, secara proporsional menyesuaikan pada peningkatan volume uterus, sampai penurunan 50% pada trimester III.
Mari akan
saya tunjukkan anatomi vena dalam tubuh kita! Lihat gambar anatomi di bawah
ini!
Gambar I
Gambar II
Gambar III
Gambar I
adalah ilustrasi ketika abdomen dibuka dan seluruh organ di dalamnya
dikeluarkan. Dapat dilihat pada gambar kedua pembuluh darah yang terdapat pada
rongga abdomen dan mari kita pusatkan perhatian hanya pada pembuluh darah vena
pelvis (warna biru yang merupakan percabangan). Kemudian lihat gambar II,
tampak juga vena pelvis, tetapi sudah berlanjut ke vena tungkai. Pada gambar
III jelas merupakan gambar vena-vena tungkai dan dapat dilihat pada gambar III
vena yang sudah berubah menjadi varises.
Vena tungkai akan berdilatasi maksimal pada usia gestasi 37-40 minggu. Sebagian besar akan kembali normal lagi 6 minggu setelah gestasi.
Penelitian yang dilakukan C.Sparey, dkk. Peningkatan dilatasi vena juga terjadi pada wanita normal sesuai usia gestasi.
Secara umum, perubahan pada vena tejadi pada vena yang sama, pada tempat yang sama, meskipun lebih dominan pada sisi kiri. Kemungkinan ini terjadi karena anatomi pada pelvis arteri iliaka kanan menyeberang vena iliaka kiri.2
2. Teori hormonal
Pada tahun 1943 McLennam telah membandingkan ukuran tekanan vena antecubital dan vena femoral pada wanita hamil di dorsal decubitus dan diobservasi ada suatu peningkatan progresif pada tekanan femoral, sementara tekanan vena antecubital tidak berubah bahkan pada awal kehamilan. Perubahan pada tekanan vena disebabkan peningkatan hormonal, keduanya estrogenik dan progestogenik. Peningkatan progesteron menghasilkan hipotonia serat otot halus dan miosel, rangsangan berkurang, aktivitas elektrik dan peningkatan ketegangan vena, yang mencapai 150%, kembali normal pada 8-12 minggu setelah melahirkan. Sekresi estrogen, menyebabkan peningkatan aliran arteri di uterus dan pelvis, dan ini meningkatan aliran venous return ke system vena hipogastrik yang menghalangi fungsional pada vena iliaka eksternal, yang diteruskan ke vena tungkai.
3. Peningkatan sirkulasi di pelvis
Pada kehamilan, ada suatu peningkatan debit darah uterus (500 ml/menit dari total aliran darah), meningkatkan tekanan vena pelvis dan vena iliaka dan pengurangan kapasitas aliran vena ekstremitas bawah.
4. Predisposisi herediter
Vena tungkai akan berdilatasi maksimal pada usia gestasi 37-40 minggu. Sebagian besar akan kembali normal lagi 6 minggu setelah gestasi.
Penelitian yang dilakukan C.Sparey, dkk. Peningkatan dilatasi vena juga terjadi pada wanita normal sesuai usia gestasi.
Secara umum, perubahan pada vena tejadi pada vena yang sama, pada tempat yang sama, meskipun lebih dominan pada sisi kiri. Kemungkinan ini terjadi karena anatomi pada pelvis arteri iliaka kanan menyeberang vena iliaka kiri.2
2. Teori hormonal
Pada tahun 1943 McLennam telah membandingkan ukuran tekanan vena antecubital dan vena femoral pada wanita hamil di dorsal decubitus dan diobservasi ada suatu peningkatan progresif pada tekanan femoral, sementara tekanan vena antecubital tidak berubah bahkan pada awal kehamilan. Perubahan pada tekanan vena disebabkan peningkatan hormonal, keduanya estrogenik dan progestogenik. Peningkatan progesteron menghasilkan hipotonia serat otot halus dan miosel, rangsangan berkurang, aktivitas elektrik dan peningkatan ketegangan vena, yang mencapai 150%, kembali normal pada 8-12 minggu setelah melahirkan. Sekresi estrogen, menyebabkan peningkatan aliran arteri di uterus dan pelvis, dan ini meningkatan aliran venous return ke system vena hipogastrik yang menghalangi fungsional pada vena iliaka eksternal, yang diteruskan ke vena tungkai.
3. Peningkatan sirkulasi di pelvis
Pada kehamilan, ada suatu peningkatan debit darah uterus (500 ml/menit dari total aliran darah), meningkatkan tekanan vena pelvis dan vena iliaka dan pengurangan kapasitas aliran vena ekstremitas bawah.
4. Predisposisi herediter
5.
Peningkatan volemia
Volume darah selama kehamilan lebih dari 30%; ini terjadi terutama karena aktivitas plasma.
Volume darah selama kehamilan lebih dari 30%; ini terjadi terutama karena aktivitas plasma.
6.
Defisiensi mesodemik
Defisiensi meodermik congenital adalah etiopatogenik penting pada pengembangan penyakit varises.
Defisiensi meodermik congenital adalah etiopatogenik penting pada pengembangan penyakit varises.
7. Struktur
dinding vena
Ada suatu pengurangan serat otot halus dinding vena dan kualitatif dan kuantitatif jaringan sendi dinding vena varises.
Ada suatu pengurangan serat otot halus dinding vena dan kualitatif dan kuantitatif jaringan sendi dinding vena varises.
8. Anatomi
katup vena
Melalui agenesis atau hipoplasia katupp iliaka-femoral, yang mendukung tekanan hidrostatik dari jantung ke daerah inguinal.
Melalui agenesis atau hipoplasia katupp iliaka-femoral, yang mendukung tekanan hidrostatik dari jantung ke daerah inguinal.
Bagaimana
Penatalaksanaannya?
Terapi Bedah
1) Ablative surgery
Meliputi pemotongan saphena – “crossectomy” – pada sapheno-femoral junction, and phlebectomy.
Terapi Bedah
1) Ablative surgery
Meliputi pemotongan saphena – “crossectomy” – pada sapheno-femoral junction, and phlebectomy.
2)
Conservative surgery
Aliran Saphena dapat dilangsungkan secara fisiologis (sapheno-femoral external valvuloplasty) dan langkah pertama CHIVA 2 (Conservatrice Hémodynamique de l’Insuffisance Veineuse en Ambulatoire) dan langsung masuk melalui vena perforasi (CHIVA 1).
Aliran Saphena dapat dilangsungkan secara fisiologis (sapheno-femoral external valvuloplasty) dan langkah pertama CHIVA 2 (Conservatrice Hémodynamique de l’Insuffisance Veineuse en Ambulatoire) dan langsung masuk melalui vena perforasi (CHIVA 1).
3)
Endovascular obliteration
Metode kimia atau fisika dapat digunakan untuk menghilangkan lumen saphena.
Metode kimia atau fisika dapat digunakan untuk menghilangkan lumen saphena.
Sclerotherapy
Sclerotherapy adalah penghilangan varises secara kimiawi. Vena diinjeksi dengan histo-lesive substance (sclerosing liquid) yang merusak endotelium, menghasilkan spasme, trombosis dan reaksi inflamasi yang dikehendaki untuk menghasilkan stenosis, fibrosis dan penghilangan vena permanen.
Sclerotherapy adalah penghilangan varises secara kimiawi. Vena diinjeksi dengan histo-lesive substance (sclerosing liquid) yang merusak endotelium, menghasilkan spasme, trombosis dan reaksi inflamasi yang dikehendaki untuk menghasilkan stenosis, fibrosis dan penghilangan vena permanen.
Kompresi
Kompresi adalah tekanan yang diberikan ke tungkai, menggunakan material yang bervariasi, elastis atau kaku, untuk mencegah dan mengobati.
Kompresi adalah tekanan yang diberikan ke tungkai, menggunakan material yang bervariasi, elastis atau kaku, untuk mencegah dan mengobati.
Obat-obatan
Obat-obatan untuk sistem vena disebut phlebotonics karena dipercaya berefek pada tonus vena.
Obat-obatan untuk sistem vena disebut phlebotonics karena dipercaya berefek pada tonus vena.
Fisioterapi
Hidroterapi
Bagaimana
Cara Pencegahannya?
Tidak ada
cara mencegah varises. Namun, dengan meningkatkan sirkulasi dan tonus otot
dapat mengurangi risiko:
§ Olahraga
§ Menjaga berat badan
§ Makan makanan tinggi serat, diet rendah garam
§ Tidak menggunakan sepatu berhak tinggi
§ Menaikkan tungkai
§ Mengubah posisi duduk atau berdiri secara teratur
§ Olahraga
§ Menjaga berat badan
§ Makan makanan tinggi serat, diet rendah garam
§ Tidak menggunakan sepatu berhak tinggi
§ Menaikkan tungkai
§ Mengubah posisi duduk atau berdiri secara teratur
Ditulis oleh Nurul Istiq Fitriyah
Daftar
Pustaka :
1. Pregnancy and Lower Limb Varicose Veins: Prevalence and Risk Factors. Available from the URL: http://www.scielo.br/scielo.php?pid=S167754492010000200004&script=sci_arttext&tlng=en
2. The Effect of Pregnancy on the Lower-limb Venous System of Women with Varicose Veins. Available from the URL: http://download.journals.elsevierhealth.com/pdfs/journals/1078-5884/PIIS1078588499908705.pdf
3. Guidelines for the diagnosis and therapy of the vein and lymphatic disorders. Available from the URL : http://www.flebologia.unisi.it/lineeguida/guidelines-inglese-rev.htm
4. Varicose Veins. Available from the URL : http://www.mayoclinic.com/health/varicoseveins/DS00256/DSECTION=prevention
1. Pregnancy and Lower Limb Varicose Veins: Prevalence and Risk Factors. Available from the URL: http://www.scielo.br/scielo.php?pid=S167754492010000200004&script=sci_arttext&tlng=en
2. The Effect of Pregnancy on the Lower-limb Venous System of Women with Varicose Veins. Available from the URL: http://download.journals.elsevierhealth.com/pdfs/journals/1078-5884/PIIS1078588499908705.pdf
3. Guidelines for the diagnosis and therapy of the vein and lymphatic disorders. Available from the URL : http://www.flebologia.unisi.it/lineeguida/guidelines-inglese-rev.htm
4. Varicose Veins. Available from the URL : http://www.mayoclinic.com/health/varicoseveins/DS00256/DSECTION=prevention
Tidak ada komentar:
Posting Komentar