ASUHAN NEONATUS BAYI dan
BALITA dengan
CEPHAL HEMATOMA
Dosen Pengampu : Maftuchah, S.SiT
Untuk memenuhi tugas mata kuliah Asuhan Neonatus Bayi
dan Balita dengan Cephal hematoma
Disusun oleh
1. Nur
Latifah II B / AKU.11.037
2. Nurul
Istiq Fitriyah II B / AKU.11.039
3. Puji
Ratnasari II B / AKU.11.041
4. Renita II B / AKU.11.043
AKADEMI KEBIDANAN
UNISKA KENDAL
Jalan Soekarno-Hatta No
99 Telp (0294) 381299
2011/2012
KATA
PENGANTAR
Puji
syukur Alhamdulillah kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat hidayah dan
inayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah ASUHAN NEONATUS BAYI
dan BALITA.
Penyusun
berharap tulisan ini bisa memberikan wawasan luas untuk memahami tentang Asuhan
Kebidanan neonatus bayi dan balita dengan cephalhematoma. Selain itu penyusun
berharap tulisan ini dapat menjadi dasar pengantar dan pemenuhan materi
perkuliahan ASUHAN NEONATUS BAYI dan BALITA.
Penulis
menyadari bahwa dalam penyusunan tugas makalah ini masih jauh dari kesempurnaan
maka dari itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca yang bersifat
sangat membangun, penulis mengharapkan demi kesempurnaan makalah ini dan semoga
tulisan ini bermanfaat bagi kita semua.
Akhir kata,
kami ucapkan terima kasih pada semua pihak yang telah membantu penyusunan
tulisan ini. Semoga Allah SWT memberkati kita semua.
Penyusun
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL....................................................................................... i
KATA PENGANTAR..................................................................................... ii
DAFTAR ISI................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang..........................................................................
B. Rumusan Masalah.....................................................................
C. Tujuan.......................................................................................
D. Manfaat.....................................................................................
BAB II TINJAUAN TEORI........................................................................
A. Pengertian Cephal
hematoma........................................................
B. Etiologi Cephal
hematoma............................................................
C. Gejala dan Tanda Cephal
hematoma...............................................
D. Patofisiologi Cephal
hematoma........................................................
E.
Komplikasi
Cephal hematoma........................................................
F.
Penatalaksanaan..................................................................
BAB III PENUTUP......................................................................................
A. Kesimpulan...............................................................................
B. Saran.........................................................................................
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A.
LATAR BELAKANG
Cephal hematoma biasanya disebabkan oleh cedera pada periosteum tengkorak selama
persalianan dan kelahiran, meskipun dapat juga timbul tanpa trauma lahir. Cephal
hematoma terjadi sangat lambat, sehingga tidak nampak adanya edema dan eritema
pada kulit kepala. Insidennya adalah 2,5 %. Perdarahan dapat terjadi di satu
atau kedua tulang parietal. Tepi periosteum membedakan cephal hematoma dari
caput sucsedeneum. Terdapat juga faktor predisposisi yaitu seperti tekanan
jalan lahir yang terlalu lama pada kepala saat persalinan, moulage terlalu
keras dan partus dengan tindakan seperti
forcep maupun vacum ekstraksi. Caput terdiri atas pembengkaakan lokal kulit
kepala akibat edema yang terletak di atas periosteum. Selain itu,sefalhematum mungkin timbul beberapa jam setelah
lahir, sering tumbuh semakin besar dan lenyap hanya setelah beberapa
minggu atau beberapa bulan.
B. RUMUSAN
MASALAH
1.
Apa yang dimaksud dengan Cephalhematoma ?
2.
Apa penyebab dari Cephalhematoma ?
3.
Bagaimana memberikan asuhan kebidanan pada bayi baru lahir dengan Cephalhematoma ?
C.
TUJUAN
1.
Untuk mengetahui pengertian Cephalhematoma
2.
Untuk mengetahui penyebab dari Cephalhematoma
3.
Untuk mengetahui bagaimana memberikan asuhan kebidanan
pada bayi barulahir dengan Cephalhematoma.
4.
Untuk menambah wawasan bagi
mahasiswa dan pembaca tentang Cephalhematoma
D.
MANFAAT
Manfaat yang diharapkan dari penulisan makalah ini
adalah sebagai berikut :
1.
Untuk memberikan gambaran tentang Cephalhematoma yang
terjadi pada bayi dan balita
2.
Sebagai bahan masukan untuk memperluas dan memperdalam
pemahaman tentang Cephalhematoma
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. PENGERTIAN CEPHAL HEMATOMA
Cephal
hematoma adalah perdarahan sub periosteal akibat kerusakan jaringan poriestum
karena tarikan atau tekanan jalan lahir. Dan tidak pernah melampaui batas
sutura garis tengah. Pemeriksaan x-ray tengkorak dilakukan, bila dicurigai ada
nya faktur (mendekati hampir 5% dari seluruh cephalhematoma). Tulang tengkorak
yang sering terkena adalah tulang temporal atau parietal ditemukan pada 0,5-2 %
dari kelahiran hidup. (Menurut P.Sarwono.2002. Pelayanan Kesehatan Maternal dan
Neonatal ; Bagus Ida Gede Manuaba. 1998; Prawiraharjo, Sarwono. 2002. Ilmu
Kebidanan)
Cephal
hematoma adalah pembengkakan pada daerah kepala yang disebabkan karena adanya
penumpukan darah akibat pendarahan pada subperiostinum. ( Vivian nanny lia
dewi, 2010 ) ). Kelainan ini agak lama menghilang (1-3 bulan). Pada gangguan
yang luas dapat menimbulkan anemia dan hiperbilirubinemia. Perlu pemantauan
hemoglobin, hematokrik, dan bilirubin. Aspirasi darah dengan jarum tidak perlu
di lakukan. (Sarwono Prawirohardjo,2007).
B. ETIOLOGI
CEPHAL HEMATOMA
Hematoma dapat terjadi karena :
a)
Persalinan lama
Persalinan
yang lama dan sukar, dapat menyebabkan adanya tekanan tulang pelvis ibu
terhadap tulang kepala bayi, yang menyebabkan robeknya pembuluh darah.
b)
Tarikan vakum atau cunam
Persalinan yang dibantu dengan vacum atau cunam yang kuat dapat menyebabakan penumpukan darah akibat robeknya pembuluh darah yang melintasi tulang kepala ke jaringan periosteum.
Persalinan yang dibantu dengan vacum atau cunam yang kuat dapat menyebabakan penumpukan darah akibat robeknya pembuluh darah yang melintasi tulang kepala ke jaringan periosteum.
c)
Kelahiran sungsang yang mengalami kesukaran melahirkan
kepala bayi.
( Menurut : Prawiraharjo, Sarwono. 2002. Ilmu Kebidanan )
( Menurut : Prawiraharjo, Sarwono. 2002. Ilmu Kebidanan )
C.
TANDA dan GEJALA CEPHAL HEMATOMA
Berikut ini adalah tanda-tanda dan gejala Cephal hematoma:
a)
Adanya fluktuasi
b)
Adanya benjolan, biasanya baru tampak jelas setelah 2
jam setelah bayi lahir
c)
Adanya chepal hematoma timbul di daerah tulang
parietal
Berupa benjolan timbunan kalsium dan sisa jaringan fibrosa yang masih teraba. Sebagian benjolan keras sampai umur 1-2 tahun. Tempatnya tetap.
Berupa benjolan timbunan kalsium dan sisa jaringan fibrosa yang masih teraba. Sebagian benjolan keras sampai umur 1-2 tahun. Tempatnya tetap.
d)
Kepala tampak bengkak dan berwarna merah, karena
perdaraahan subperiosteum
e)
Tampak benjolan dengan batas yang tegas dan tidak
melampaui tulang tengkorak ( tidak melewati sutura).
f)
Pada perabaan terasa mula – mula keras kemudian
menjadi lunak, tetapi tidak leyok pada tekanan dan berfluktuasi.
g)
Benjolan tampak jelas lebih kurang 6 – 8 jam setelah
lahir
h)
Benjolan membesar pada hari kedua atau ketiga,
pembengkakan terbatas
i)
Benjolan akan menghilang dalam beberapa minggu.
D.
PATOFISIOLOGI CEPHAL HEMATOMA
a)
Cephal hematoma terjadi akibat robeknya pembuluh darah
yang melintasi tulang kepala ke jaringan poriosteum. Robeknya pembuluh darah
ini dapat terjadi pada persalinan lama. Akibat pembuluh darah ini timbul
timbunan darah di daerah sub periosteal yang dari luar terlihat benjolan.
b)
Bagian kepala yang hematoma bisanya berwarna merah
akibat adanya penumpukan daerah yang perdarahan sub periosteum.
( Menurut : FK. UNPAD. 1985. Obstetri Fisiologi Bandung )
( Menurut : FK. UNPAD. 1985. Obstetri Fisiologi Bandung )
E.
KOMPLIKASI CEPHAL HEMATOMA
a) Ikterus
b) Anemia
c) Infeksi
d) Kalasifikasi
mungkin bertahan selama > 1 tahun
Gejala lanjut yang mungkin terjadi yaitu anemia dan
hiperbilirubinemia. Jarang menimbulkan perdarahan yang memerlukan transfusi,
kecuali bayi yang mempunyai gangguan pembekuan Kadang-kadang disertai dengan
fraktur tulang tengkorak di bawahnya atau perdarahan intra kranial.
F.
PENATALAKSANAAN
Cephal hematoma umumnya tidak memerlukan perawatan khusus. Biasanya akan
mengalami resolusi khusus sendiri dalam 2-8 minggu tergantung dari besar
kecilnya benjolan. Namun apabila dicurigai adanya fraktur, kelainan ini akan
agak lama menghilang (1-3 bulan) dibutuhkan penatalaksanaan khusus antara lain
:
a)
Cegah infeksi bila ada permukan yang mengalami luka
maka jaga agar tetap kering dan bersih.
b)
Tidak boleh melakukan massase luka/benjolan Cephal
hematoma
c)
Pemberian vitamin K
d)
Pemeriksaan
radiologi, bila ada indikasi gangguan nafas, benjolan terlalu besar
observasi ketat untuk mendeteksi perkembangan
e)
Pantau hematokrit
f)
Rujuk, bila ada fraktur tulang tengkorak, cephal
hematoma yang terlalu besar
g) Bila tidak
ada komplikasi, tanpa pengobatan khusus akan sembuh / mengalami resolusi dalam
2 - 8 minggu
h)
Bayi dengan Cephal hematoma tidak boleh langsung
disusui oleh ibunya karena pergerakan dapat mengganggu pembuluh darah yang
mulai pulih.
(Menurut : Manuaba. Ida Bagus Gede, 1998. Ilmu Penyakit Kandungan dan Keluarga Berencana Untuk Pendidikan Bidan)
(Menurut : Manuaba. Ida Bagus Gede, 1998. Ilmu Penyakit Kandungan dan Keluarga Berencana Untuk Pendidikan Bidan)
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Cephal
hematoma merupakan perdarahan subperiosteum. Cephal hematoma terjadi sangat
lambat, sehingga tidak nampak adanya edema dan eritema pada kulit kepala.
Cephal hematoma dapat sembuh dalam waktu 2 minggu hingga 3 bulan, tergantung
pada ukuran perdarahannya. Pada neonatus dengan cephal hematoma tidak
diperlukan pengobatan, namun perlu dilakukan fototerapi untuk mengatasi
hiperbilirubinemia. Tindakan insisi dan drainase merupakan kontraindikasi
karena dimungkinkan adanya resiko infeksi. Kejadian cephal hematoma dapat
disertai fraktur tengkorak, koagulopati dan perdarahan intrakranial. Maka dari
itu sebagai seorang bidan kita harus terampil memberikan asuhan pada bayi baru
lahir baik yang normal maupun memilik kelainan untuk menghindari terjadinya
cephal hematoma tersebut.
B. SARAN
Pada
pennderita cephal hematoma, bidan bisa menjelaskan kepada ibu dan keluarga bayi
bahwa tidak diperlukan tindakan atau penanganan khusus bila tanpa komplikasi.
Salah satu penyebab cephal hematom adalah trauma lahir, karena itu untuk
mencegah terjadinya cephal hematoma bisa dilakukan dengan memimpin persalinan
yang aman dan tepat.
DAFTAR
PUSTAKA
Nur Muslihatun Wafi,
2010.Asuhan Neonatus Bayi dan Balita.Yogyakarta.Fitramaya
tutorialkuliah.blogspot.com/2009/05/cephal-hematoma.html
diunduh tgl 19 mei.2012, 10.40 PM
http://mdqyudh.blospot.com/2009/11/asuhankebidanandengancephalhematoma/ diunduh tgl 19
mei 2012, 11.10 PM
Tidak ada komentar:
Posting Komentar