Daftar Postingan Saya

Minggu, 30 Juni 2013

LAPORAN KEGIATAN PRAKTIK KLINIK KEBIDANAN II A



LAPORAN
KEGIATAN  PRAKTIK  KLINIK  KEBIDANAN  II  A
                                               SEMESTER  III             
DI  BPS  Ny. TRI HARTATI, Amd.Keb
PUSKESMAS LIMPUNG 01
Tanggal 03 Desember 2012 s/d 26 Januari 2013






                                                   Disusun oleh:
Nama                   : Nurul Istiq Fitriyah
NIM                     : AKU.11.039     



AKADEMI KEBIDANAN UNISKA KENDAL
Jalan Soekarno-Hatta No. 99 Telp (0294) 381299
2012/2013
HALAMAN PENGESAHAN

Laporan Akhir Hasil Kegiatan Praktik Klinik Kebidanan IIA
Di BPS Ny. TRI HARTATI, Amd.Keb dan PUSKESMAS LIMPUNG 01
Tanggal 03 Desember 2012 s/d 26 Januari 2013





Telah disetujui dan syahkan
Pada tanggal .................................2013







Mengetahui
Direktur Akbid Uniska Kendal                                          Pembimbing Akademik


Hj. Masruroh, S.SiT,.M.Kes                                           Shinta Ayu Nani, S.ST
NIDN : O6-3007-5101                                                      NIDN : 06-1909-8702







KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat ALLAH SWT  yang telah melimpahkan rahmat dan hidayahnya kepada penulis, sehingga dapat menyelesaikan laporan hasil kegiatan PRAKTIK KLINIK KEBIDANAN II A di BPS Ny. TRI HARTATI, Amd.Keb PUSKESMAS LIMPUNG 01 sebagai salah satu syarat untuk dapat mengikuti perkuliahan semester genap 2012/2013.
Laporan ini disusun guna memenuhi tugas asuhan kebidanan pada  ibu hamil, bersalin, nifas dan asuhan neonatus bayi dan balita. Penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan laporan ini. Penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada:
1.      Ibu Hj. Masruroh, S.Si.T, M.Kes selaku Direktur Akademi Kebidanan Uniska Kendal.
2.      Ibu Shinta Ayu Nani,S.ST selaku pembimbing akademik yang  telah memberikan bimbingan dan petunjuk demi kesempurnaan penyusunan laporan PKK  IIA.
3.      Ibu Desi Wijayanti ED,SST selaku dosen pengampu mata kuliah ASKEB I (KEHAMILAN).
4.      Ibu Hj. Siti Rochwati,S.ST selaku dosen pengampu mata kuliah ASKEB II (PERSALINAN).
5.      Ibu Shinta Ayu Nani,S.ST selaku dosen pengampu mata kuliah ASKEB III  (NIFAS).
6.      Ibu Maftuchah,S.ST selaku dosen pengampu mata kuliah ASKEB  Neonatus Bayi dan Balita.
7.      Seluruh pembimbing lahan / CI  yang ditunjuk.
8.      Orang tua tercinta yang telah memberikan dukungan baik mental maupun spiritual.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan laporan hasil kegiatan Praktik Klinik Kebidanan IIA semester III ini, masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran yang penulis harapkan guna penyempurnaan laporan dimasa yang akan datang. Penulis berharap semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.

Kendal,  Februari 2013
Penyusun



DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.....................................................................................................
HALAMAN  PENGESAHAN ...........................................................................
KATA PENGANTAR..........................................................................................
DAFTAR ISI........................................................................................................
BAB   I  PENDAHULUAN
A.      Latar  Belakang ...............................................................................
B.       Tujuan .............................................................................................
C.       Waktu...............................................................................................
D.      Manfaat............................................................................................
E.       Selayang Pandang............................................................................
 BAB II MANAJEMEN KEBIDANAN
A.      Asuhan Kebidanan Ibu Hamil Fisiologi
1.    Tinjauan Teori .............................................................................
2.    Tinjuan  kasus .............................................................................
B.       Asuhan Kebidanan Pada Ibu Bersalin Fisiologi
1.    Tinjauan Teori .............................................................................
2.    Tinjuan  kasus .............................................................................
C.       Asuhan Kebidanan Pada Ibu Nifas Fisiologi
1.    Tinjauan Teori .............................................................................
2.    Tinjauan Kasus............................................................................
D.      Asuhan Kebidanan Pada BBL Fisiologi
1.    Tinjauan Teori..............................................................................
2.    Tinjauan Kasus............................................................................
E.       Asuhan Kebidanan Pada Bayi dan Balita Sehat
1.    Asuhan Kebidanan pada bayi dengan imunisasi
a.    Tinjauan Teori.........................................................................
b.    Tinjauan Kasus.......................................................................
2.    Asuhan Kebidanan pada Tumbuh Kembang Balita
a.    Tinjauan Teori ........................................................................
b.    Tinjauan Kasus.......................................................................
F.        Asuhan Kebidanan pada Bayi/Balita dengan Penyakit
1.    Tinjauan Teori..............................................................................
2.    Tinjauan Kasus ...........................................................................

BAB III  PEMBAHASAN .................................................................................
BAB IV  PENUTUP
A.      Kesimpulan  ....................................................................................
B.       Saran ...............................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN—LAMPIRAN
1.      Kegiatan Harian
2.      Rekap Kegiatan Harian
3.      Rekap Pencapaian Target
4.      Daftar Hadir
5.      Lembar Konsul


BAB I
PENDAHULUAN

A.      LATAR BELAKANG
Berdasarkan kurikulum  pendidikan  DIII  kebidanan bahwa metode  pembelajaran  yang  digunakan  teori  di bangku kuliah, praktik di laboratorium dan praktik klinik di lahan praktik. Akademi Kebidanan Uniska Kendal dalam rangka menghasilkan tenaga ahli madya yang profesional memberikan kesempatan pada mahasiswa DIII Kebidanan untuk mempraktikkan kegiatan pembelajaran yang diterima di kelas dan laboratorium untuk kemudian disesuaikan dengan keadaan di lahan praktik.
Praktik Klinik Kebidanan IIA ini merupakan penerapan dari mata kuliah : Askeb I ( Kehamilan ), Askeb II ( Persalinan ), Askeb III ( Nifas ) dan Asuhan Neonatus Bayi dan Balita.
Dengan adanya Praktik Klinik Kebidanan IIA ini diharapkan mahasiswa dapat menerapkan ilmu secara nyata di lahan praktik serta mampu meningkatkan kemampuan baik pengetahuan, sikap maupun keterampilan.

B.       TUJUAN
1.    Tujuan umum
Setelah selesai mengikuti kegiatan Praktik Klinik Kebidanan IIA peserta didik mampu melaksanakan asuhan kebidanan pada ibu dan bayi kasus fisiologi.
2.    Tujuan khusus
a.         Setelah mengikuti kegiatan Praktik Klinik Kebidanan IIA peserta didik mampu melaksanakan asuhan kebidanan pada kehamilan fisiologi.
b.         Setelah mengikuti kegiatan Praktik Klinik Kebidanan IIA peserta didik mampu melaksanakan asuhan kebidanan pada persalinan fisiologi.
c.         Setelah mengikuti kegiatan Praktik Klinik Kebidanan IIA peserta didik mampu melaksanakan asuhan kebidanan pada nifas fisiologi.
d.        Setelah mengikuti kegiatan Praktik Klinik Kebidanan IIA peserta didik mampu melaksanakan asuhan kebidanan pada neonatus,bayi dan balita.





C.      WAKTU PELAKSANAAN
Praktik Klinik Kebidanan IIA (PKK IIA) dilaksanakan delapan minggu dimulai tanggal 03 Desember 2012 s/d 26 Januari 2013. Tempat yang digunakan praktik adalah BPM Ny. Tri Hartati Amd.Keb PUSKESMAS Limpung 01. Hari yang digunakan praktik senin sampai sabtu.

D.      MANFAAT
1.    Bagi Mahasiswa
Mahasiswa dapat mengetahui perbedaan tindakan kebidanan di lapangan dengan yang diperolehnya diteori.
2.    Bagi lahan praktik
Mahasiswa dapat mempraktikkan teori yang didapat dari kampus ke lahan praktik. Dan dapat menimba ilmu yang tidak didapatkan dari teori.
3.    Bagi institusi
Institusi mendapat pengakuan dari lembaga pelayanan kesehatan dan memperoleh kepercayaan untuk menitipkan anak didiknya di lembaga tersebut.

E.       SELAYANG PANDANG
1.    Letak Geografis
Bangunan fisik Puskesmas Limpung terletak pada bidang tanah seluas 7.430 m2  milik Pemerintah Kabupaten Batang  di Jalan dr. Sutomo 17 Desa Limpung Kabupaten Batang terletak pada  070 01.019 lintang utara dan 109 055.403 bujur timur, ketinggian 315 m dpl.
Batas wilayah kerja Puskesmas Limpung adalah :
Sebelah utara             :  Kecamatan Banyuputih dan Kecamatan Gringsing
Sebelah timur                        :  Kecamatan  Tersono
Sebelah selatan          :  Kecamatan Reban
Sebelah barat             :  Kecamatan Subah dan Pecalungan
Topografi  Puskesmas Limpung terdiri atas 81,6 % tanah datar dan bergelombang sedangkan sisanya 18,4 % adalah tanah bergelombang sampai berbukit.
Untuk mengakses puskesmas bisa dengan kendaraan apapun karena letak puskesmas yang strategis pada persilangan lalu lintas antar Kecamatan Banyuputih, Gringsing, Tersono, Bawang, Reban, Pecalungan dan Subah.
2.    Wilayah Kerja
Wilayah kerja Puskesmas limpung menurut Peraturan Daerah Kabupaten Batang Nomor 7 Tahun 2004 tanggal 23 November 2004, meliputi desa-desa :
1.    Desa Ngaliyan                  10. Desa Babadan
2.    Desa Sukorejo                  11. Desa Plumbon
3.    Desa Tembok                   12. Desa Amongrogo
4.    Desa Donorejo                  13. Desa Dlisen
5.    Desa Sidomulyo               14. Desa Rowosari
6.    Desa Kalisalak                  15. Desa Pungangan
7.    Desa Limpung                  16. Desa Lobang
8.    Desa Kepuh                      17. Desa Wonokerso
9.    Desa Sempu



PETA WILAYAH KERJA UPTD PUSKESMAS LIMPUNG KABUPATEN BATANG


Kec

3.    Wilayah dan Kependudukan
DATA LUAS WILAYAH DAN JUMLAH PENDUDUK
WILAYAH UPTD PUSKESMAS LIMPUNG
TAHUN 2011









No
DESA
LUAS
JUMLAH
JUMLAH
JUMLAH
JIWA /
KEPA
WILAYAH
RW
RT
JIWA
RUMAH
RUMAH
DATAN
(km2)

TANGGA

/km2
1
2
3
4
5
6
7
8
9
1
NGALIYAN
186,663
4
15
1.765
519
3,4
9,456
2
SUKOREJO
275,165
2
11
2.229
561
4,0
8,101
3
TEMBOK
272,105
3
13
2.157
526
4,1
7,927
4
DONOREJO
126,705
4
12
2.030
488
4,2
16,021
5
SIDOMULYO
230,250
7
15
3.122
813
3,8
13,559
6
KALISALAK
224,307
5
16
2.853
704
4,1
12,719
7
LIMPUNG
113,700
4
12
3.637
928
3,9
31,988
8
KEPUH
90,109
4
7
1.466
383
3,8
16,269
9
SEMPU
89,629
4
7
1.802
549
3,3
20,105
10
BABADAN
233,031
4
15
4.006
1.066
3,8
17,191
11
PLUMBON
144,065
3
14
1.980
501
4,0
13,744
12
AMONGROGO
180,000
7
16
2.641
666
4,0
14,672
13
DLISEN
233,948
4
15
2.370
604
3,9
10,130
14
ROWOSARI
203,200
4
18
2.347
564
4,2
11,550
15
PUNGANGAN
131,021
5
16
2.187
555
3,9
16,692
16
LOBANG
438,328
2
12
1.966
532
3,7
4,485
17
WONOKERSO
177,413
4
17
2.517
633
4,0
14,187

JUMLAH
3349,639
70
231
41.075
10.592
3,9
12,263

BAB III
PEMBAHASAN

Berdasarkan kegiatan praktik kinik kebidanan IIA yang telah dilaksanakan selama 2 bulan pada tanggal 03 Desember 2012 - 26 Januari 2013 yang dilaksanakan di BPS. Selama menjalankan kegiatan praktik tersebut, masih terdapat persamaan dan perbedaan antara teori yang telah di peroleh di bangku kuliah dengan asuhan yang diberikan di lahan praktik yaitu:
A.      Asuhan Kebidanan pada ibu hamil fisiologi
Pada saat praktik klinik kebidanan di BPS masih ditemukan perbedaan-perbedaan antara teori dan praktik di lahan. Misalnya, diteori setelah umur kehamilan 24 minggu dilakukan pengukuran TFU Mc.Donald sedangkan dilahan praktik jarang dilakukan. Hal itu tidak dilakukan dengan alasan sudah dilakukan pemeriksaan leopold I, padahal pengukuran TFU Mc.Donald penting dilakukan untuk mengetahui tafsiran berat janin. Tetapi di puskesmas pengukuran TFU Mc.Donald sudah dilakukan terhadap semua ibu hamil yang umur kehamilannya 24 minggu ke atas. Selain itu baik di BPS maupun di puskesmas untuk pemeriksaan panggul luar tidak dilakukan karena keterbatasan alat. Untuk pemeriksaan penunjang, misalnya pemeriksaan HB dan golongan darah juga jarang dilakukan pada saat di BPS karena keterbatasan alat, hanya dilakukan saat di puskesmas. Akan tetapi konseling yang diberikan sudah sesuai dengan keluhan pasien maupun data pengetahuan pasien. Namun demikian pasien sudah merasa nyaman dengan pemeriksaan yang dilakukan baik di BPS maupun di puskesmas.

B.       Asuhan Kebidanan Pada Ibu Bersalin Fisiologi
Pada saat praktik klinik kebidanan di BPS masih terdapat beberapa hal yang tidak sesuai antara teori dan praktik di lahan seperti pada saat menolong persalinan bidan tidak menggunakan APD karena ketidaksediaan alat, padahal APD sangat penting untuk perlindungan diri. Selain itu dalam teori pemeriksaan dalam dilakukan setiap 4 jam sekali tetapi di lahan pemeriksaan dalam kadang dilakukan kurang dari 4 jam, hal itu dilakukan untuk mengetahui indikasi kemajuan persalinan dikarenakan adanya his yang sering dan kuat namun demikian tetap memperhatikan kesterilan handscoon untuk mengantisipasi terjadinya infeksi. Dalam teori kain yang digunakan untuk menahan perineum steril sedangkan di lahan prektik kain yang digunakan tidak steril hanya bersih dan kering. Namun untuk pengusapan pada hidung bayi setelah kepala bayi lahir menggunakan kassa sekarang tidak dilakukan dengan alasan tidak sayang bayi dan menyesuaikan dengan teori APN yang baru. Selain itu untuk pemberian oksitosin juga sudah disesuaikan dengan teori APN yang baru yaitu pemberian oksitosin dilakukan sebelum dilakukan pemotongan tali pusat.

C.      Asuhan Kebidanan Pada Ibu Nifas Fisiologi
Pada saat praktik klinik kebidanan di BPS dalam memberikan asuhan pada ibu nifas masih terdapat perbedaan antara teori dengan praktik di lahan seperti pemeriksaan fisik kadang tidak dilakukan secara keseluruhan, pemeriksaan fisik hanya dilakukan pada abdomen untuk mengetahui kontraksi uterus, kandung kemih penuh atau tidak dan pengeluaran pervaginam. Dalam teori pada asuhan ibu nifas dianjurkan untuk melakukan perawatan payudara (breast care ) agar ASI bisa keluar dengan lancar, hal ini juga sudah dilakukan di lahan dan pemberian konseling sudah disesuaikan dengan keluhan pasien. Selain itu mengenai kunjungan masa nifas kadang tidak sesuai dengan jadwal kunjungan masa nifas dalam teori, hal ini karena kesibukan bidan untuk melakukan kunjungan nifas ke rumah pasien. Namun demikian pasien sudah merasa nyaman dengan pemeriksaan yang dilakukan oleh bidan meskipun kurang maksimal dan belum sesuai dengan teori.

D.      Asuhan Kebidanan Pada Bayi Baru Lahir
Pada saat praktik klinik kebidanan di BPS dalam memberikan asuhan pada bayi baru lahir masih terdapat perbedaan antara teori dengan praktik di lahan seperti tidak melakukan IMD pada bayi, hal ini dapat mengakibatkan bayi tidak maksimal dalam proses mengenali puting susu ibu dan dapat mengganggu proses laktasi nantinya. Selain itu pemberian salep mata jarang dilakukan, hanya beberapa bidan yang sudah melaksanakannya. Dan untuk pemberian injeksi vit.K dan imunisasi hepatitis B dilakukan secara bersamaan, padahal dalam teori pemberian imunisasi hepatitis B dilakukan 1 jam setelah pemberian injeksi vit.K. Akan tetapi itu tidak berdampak apa-apa terhadap bayi. Selain itu masih banyak bidan yang melakukan resusitasi pada semua bayi baru lahir sedangkan dalam teori resusitasi hanya dilakukan pada bayi yang menangis lemah, hal itu tidak boleh dilakukan pada semua bayi baru lahir karena dianggap tidak sayang bayi.

E.       Asuhan Kebidanan Pada Bayi Dengan Imunisasi
Pada saat praktik klinik kebidanan di BPS masih terdapat perbedaan antara teori dengan praktik di lahan seperti pemeriksaan fisik tidak dilakukan secara keseluruhan, pemeriksaan fisik yang dilakukan hanya pengukuran berat badan dan pengukuran suhu badan, jika badan bayi panas maka bayi tidak diberi imunisasi. Tetapi terkadang saat praktik di BPS tidak dilakukan pengukuran suhu, hanya menanyakan pada ibu apakah bayi lagi panas atau tidak, padahal pengukuran suhu seharusnya dilakukan karena suhu yang tinggi menjadi kontraindikasi dari pemberian imunisasi. Selain itu pelaksanaan imunisasi terkadang tidak sesuai dengan jadwal dengan alasan ibu sibuk atau lupa tidak membawa anaknya ke posyandu atau puskesmas. Asuhan kebidanan pada bayi dengan imunisasi pemerikssaan yang dilakukan belum sesuai teori dan kurang maksimal.

F.       Asuhan Kebidanan Pada Tumbuh Kembang Bayi dan Balita
Pada saat praktik klinik kebidanan di BPS asuhan pada tumbuh kembang anak, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan pertumbuhan dan perkembangan dilakukan sudah sesuai dengan teori. Bayi dan balita dianjurkan untuk dibawa ke posyandu setiap satu bulan sekali untuk mengetahui pertumbuhan dan perkembangannya. Namun masih banyak ibu-ibu yang tidak membawa anaknya ke posyandu dengan alasan kesibukan atau lupa. Hal ini  mengakibatkan orang tua tidak dapat mengontrol pertumbuhan dan perkembangan anaknya dengan baik. Namun pemberian asuhan pada tumbuh kembang bayi dan balita sudah sesuai dengan teori.

G.      Asuhan Kebidanan Pada Bayi dan Balita Sakit
Pada saat praktek klinik kebidanan di BPS dalam memberikan asuhan pada bayi dan balita sakit tidak sesuai dengan teori. Misalnya, tidak dilakukan penimbangan berat badan, penghitungan nadi dan pernapasan serta tidak mengukur suhu badan. Hal ini tidak dilakukan karena banyaknya pasien yang datang bersamaan shingga pemeriksaan fisik tidak dilakukan secara keseluruhan. Padahal pengukuran berat badan sangat penting dilakukan untuk menghitung dosis obat yang akan diberikan. Sehingga pemberian dosis obat hanya diberikan berdasarkan umur anak tersebut. Namun pemberian therapy sudah diberikan sesuai dengan keluhan dan penyakit yang diderita. Berbeda dengan saat praktek di puskesmas, pemeriksaan dilakukan secara lengkap mulai dari pengukuran berat badan, penghitungan nadi dan pernapasan serta  mengukur suhu badan. Sehingga pemberian dosis obatnya pun sudah disesuaikan dengan berat badan anak tersebut. Namun demikian pasien sudah merasa puas dengan pelayanan yang diberikan baik di BPS maupun di puskesmas.




BAB IV
PENUTUP

A.           KESIMPULAN
Pada tanggal 03 Desember 2012 s/d 26 Januari 2013 telah dilaksanakan Praktik Klinik Kebidanan II A di BPS, PUSKESMAS dan RB di wilayah Kendal dan Batang. Dengan adanya praktik tersebut, banyak memberikan manfaat serta pengalaman baru bagi mahasiswa. Mahasiswa dapat membedakan antara teori pada bangku perkuliahan dengan penerapan sebenarnya pada lahan praktik. Mahasiswa dapat berinteraksi langsung dengan pasien dan menambah keterampilan dan mental mahasiswa untuk praktik selanjutnya di semester berikutnya.
Mahasiswa juga dapat memenuhi target-target yang sudah ditetapkan, pada Praktik Klinik Kebidanan II A ini pada lahan praktik, meliputi :
1.    Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil Fisiologis.
2.    Asuhan Kebidanan Pada Ibu Bersalin Fisiologis.
3.    Asuhan Kebidanan Pada Ibu Nifas Fisiologis.
4.    Asuhan Kebidanan Pada Bayi Baru Lahir Fisiologis.
5.    Asuhan Kebidanan Pada Bayi Dengan Imunisasi ( BCG, Hepatitis B, DPT, Polio, Campak )
6.    Asuhan Kebidanan Pada Tumbuh Kembang Bayi dan Balita.
7.    Asuhan Kebidanan Pada Bayi dan Balita Sakit.

B.            SARAN
1.    Mahasiswa
a.    Gunakan waktu saat praktik sebaik-baiknya jangan melewatkan kesempatan saat praktik.
b.    Lebih menjalin keakraban dengan pembimbing lahan agar tidak terjadi disinformasi antara praktikan dengan pembimbing lahan.
c.     Lebih tanggap dan terampil dalam melaksanakan tindakan asuhan kebidanan pada lahan praktik.
d.   Komunikasi antara praktikan dan pasien harus lebih ditingkatkan.
e.    Perbanyak referensi antara satu pembimbing lahan dengan pembimbing lahan yang lain agar praktikan dapat menggali ilmu lebih banyak.



2.    Pembimbing
a.    Pembimbing Institusi
Pembimbing sebaiknya memberikan waktu untuk membuat laporan cukup panjang, mengingat pada lahan praktik mahasiswa tidak sempat terus-menerus mambuat ASKEB, dikarenakan lahan praktik yang dipilihkan semuanya ramai.
Pembimbing juga sebaiknya mengurangi target yang diberikan karena target yang diberikan terlalu banyak.
b.    Pembimbing Lahan
Diupayakan dapat mengingkatkan kerjasama antara bidan yang satu dengan yang lain, jadi apabila pada bidan lahan sedang sepi, dapat menghubungi bidan yang lain, agar target mahasiswa cepat tercapai.
Pembimbing lahan juga sebaiknya memberi kesempatan pada mahasiswa untuk mencoba melakukan tindakan secara mandiri.
c.    Dosen
Kerjasama antara pembimbing akademik harus ditingkatkan, jadi tidak terjadi perbedaan format antara pembimbing satu dengan yang lainnya.




 









Tidak ada komentar:

Posting Komentar