MAKALAH
ASKEB V (KOMUNITAS)
POS KESEHATAN DESA
Dosen Pengampu: Shinta Ayu
Nani, S.ST
Di Susun Oleh:
1. Eni Indarwati AKU.11.016
2. Indra
Hariyanti AKU.11.029
3. Nurul Istiq
Fitriyah AKU. 11.039
4. Saptaning Tyas
Mulya AKU.11.049
5. Wakhidah
Khasanah AKU.11.062
AKADEMI KEBIDANAN UNISKA
KENDAL
Jalan Sukarno-Hatta no.99 Kendal
Tahun Akademik 2012/2013
Kata
Pengantar
Puji syukur
penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmatnya,
sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah dengan judul “Pos Kesehatan
Desa” untuk
memenuhi tugas askeb V (Komunitas).
Dalam penulisan
makalah ini penulis tidak lepas dari berbagai kesulitan dan kekurangan. Namun
semua itu dapat diatasi dengan bantuan dari berbagai pihak yang membantu kami.
Terima kasih yang
setulusnya penulis sampaikan kepada semua pihak yang telah membantu dalam
penyusunan makalah ini. Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini
masih banyak kekurangan dan kesalahan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan
kritik dan saran yang bersifat membangun dari pembaca untuk penulis. Semoga
makalah ini bermanfaat untuk pembaca pada umumnya dan untuk penulis pada
khususnya.
Penulis
DAFTAR ISI
Kata pengantar
..................................................................................................... i
Daftar isi ............................................................................................................... ii
Bab I
Pendahuluan
A. Latar Belakang
......................................................................................... 1
B. Tujuan ....................................................................................................... 1
C. Manfaat .................................................................................................... 2
Bab II
Tinjauan Teori
A. Pengertian Pos
Kesehatan Desa ............................................................. 3
B. Tujuan Pos Kesehatan
Desa .................................................................... 3
C. Ruang Lingkup
Pos Kesehatan Desa ...................................................... 4
D. Kegiatan Utama
Pos Kesehatan Desa .................................................... 5
E. Fungsi Pos
Kesehatan Desa .................................................................... 5
F. Prioritas Pos
Kesehatan Desa ................................................................. 5
G. Manfaat Pos
Kesehatan Desa ................................................................. 6
H. Pengorganisasian
..................................................................................... 6
I. Sumber Daya
Pos Kesehatan Desa ........................................................ 7
Bab III
Penutup
A. Kesimpulan ............................................................................................... 9
B. Saran ........................................................................................................ 10
Daftar Pustaka ..................................................................................................... 11
BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Dalam rangka pengembangan peran serta
masyarakat, pemerintah telah mendorong pembentukan Pos Kesehatan Desa (
Poskesdes ) / Desa Siaga. Salah satu dukungan pemerintah adalah memberikan Dana
Bantuan Sosial Operasional Poskesdes.
Suatu
upaya kesehatan bersumber daya masyarakat yang melaksanakan kegiatan-kegiatan
minimal pengamatan epidemiologis penyakit menular dan yang berpotensi menjadi
kejadian luar biasa serta factor-faktor risikonya penanggulangan penyakit
menular daan yang berpotensi menjadi kejadian luar biasa serta kekurangan gizi
kesiapsiagaan dan penanggulangan bencana dan kegawatdaruratan kesehatan
pelayanan kesehatan dasar, sesuai dengan kompetensinya.
Pembangunan Poskesdes di maksudkan
untuk lebih mendekatkan pelayanan kesehatan pada masyarakat yang tinggal jauh
dari jangkauan pelayanan kesehatan. Poskesdes dibangun dalam rangka
menyelenggarakan pelayanan kesehatan dasar, menyeluruh dan terpadu dan sebagai
ujung tombak pelayanan kesehatan di tingkat desa/Kecamatan .
Program Kesehatan yang diselenggarakan
oleh Poskesdes merupakan program Desa Siaga untuk memberikan jaminan pelayanan
kesehatan bagi masyarakat, oleh masyarakat dan untuk masyarakat sebagai upaya
membangun masyarakat mandiri.
B. Tujuan
Agar
mahasiswa mampu menguasai materi tentang Pos Kesehatan Desa atau PKD, serta
dalam mengimplementasikan materi yang telah dipelajari saat ditempatkan di
lahan praktik.
C. Manfaat
1.
Bagi Mahasiswa
Agar mahasiswa mampu memahami tentang materi pos kesehatan desa serta dapat
mengimplementasikan materi tersebut saat ditempatkan di lahan.
2. Bagi Pembaca
Dapat menambah wawasan para pembaca tentang materi pos kesehatan desa atau
PKD.
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. Pengertian Pos Kesehatan Desa
Pos Kesehatan Desa atau biasa disebut PKD atau poskesdes adalah upaya
kesehatan bersumber daya masyarakat (UKBM) yang dibentuk di desa dalam rangka
mendekatkan atau menyediakan pelayanan kesehatan dasar masyarakat desa.
Poskesdes dibentuk dalam rangka mendekatkan pelayanan kesehatan dasar bagi
masyarakat serta sebagai sarana kesehatan yang merupakan pertemuan antara upaya
masyarakat dan dukungan pemerintah. Pelayanan pokesdes meliputi upaya promotif,
preventif dan kuratif yang dilaksanakan oleh tenaga kesehatan terutama bidan
dengan melibatkan kader atau tenaga sukarela.
B. Tujuan Pos
Kesehatan Desa
Tujuan pos
kesehatan desa, antara lain:
1. Terwujudnya masyarakat sehat yang siaga terhadap
permasalahan kesehatan di wilayah desanya.
2. Terselenggaranya promosi kesehatan dalam rangka meningkatkan
pengetahuan masyarakat tentang kesehatan.
3. Terselenggaranya pengamatan, pencatatan dan pelaporan
dalam rangka meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan masyarakat terhadap
resiko dan bahaya yang dapat menimbulkan gangguan kesehatan, terutama penyakit
menular dan penyakit yang berpotensi menimbulkan kejadian luar biasa atau KLB
serta faktor- faktor risikonya.
4. Tersedianya upaya pemberdayaan masyarakat dalam rangka
meningkatkan kemampuan masyarakat untuk menolong dirinya di bidang kesehatan.
5. Terselenggaranya pelayanan kesehatan dasar yang
dilaksanakan oleh masyarakat dan tenaga profesional kesehatan.
6. Terkoordinasinya penyelenggaraan UKBM lainnya yang ada
di desa.
C. Ruang
Lingkup Pos Kesehatan Desa
Ruang lingkup poskesdes meliputi upaya kesehatan yang menyeluruh mencakup
upaya promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif yang dilaksanakan oleh
tenaga kesehatan terutama bidan dengan melibatkan kader atau tenaga sukarela.
Contoh kegiatan, antara lain:
1. Promotif
Dilakukan
untuk meningkatkan kesehatan individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat.
Contoh
kegiatan promotif, antara lain:
a. Penyuluhan tentang peningkatan gizi bayi dan balita,
terutama pada bayi dan balita yang mengalami masalah kurang gizi.
Dalam
penyuluhan tersebut bidan sangat berperan, kader kesehatan juga akan berperan
dalam kegiatan tersebut.
b. Penyuluhan tentang kesehatan masyarakat.
Dalam
kegiatan ini, bukan hanya bidan yang berperan, namun kader kesehatan dan tokoh
masyarakat juga berperan penting.
2. Preventif
Ditujukan untuk
mencegah terjadinya penyakit, dan gangguan terhadap individu, keluarga,
kelompok, dan masyarakat.
Contoh
kegiatan preventif, antara lain:
a. Imunisasi masal terhadap bayi dan balita, serta bumil.
b. Pemberian vitamin A dan yodium pada balita dan anak
sekolah.
3. Kuratif
Ditujukan
untuk merawat dan mengobati anggota keluarga, kelompok dan yang menderita
penyakit atau masalah kegiatan.
Contoh
kegiatan preventif, antara lain:
a. Perawatan bumil dengan kondisi patologis.
b. Pengobatan pada balita sakit.
4. Rehabilitatif
Merupakan
upaya pemulihan kesehatan bagi penderita.
Contoh
kegiatan rehabilitative, antara lain:
a. Pada balita yang sakit, setelah di obati, maka bidan
akan memberikan KIE tentang pencegahan agar tidak terjadi diare lagi, KIE
tentang diit anak. Serta bidan melakukan pemantauan terhadap pemulihan
kesehatan anak tersebut. Kegiatan di atas merupakan contoh kegiatan
rehabilitatif.
D. Kegiatan
Utama Pos kesehatan desa
Kegiatan
utama poskesdes meliputi:
1. Pengamatan dan kewaspadaan dini (survei penyakit,
survei gizi, survei perilaku beresiko dan survei lingkungan dan masalah
kesehatan lainnya), penanganan kegawatdaruratan kesehatan dan kesiapsiagaan
terhadap bencana. serta pelayanan kesehatan dasar.
2. Promosi kesehatan, penyehatan lingkungan,
pemberantasan sarang nyamuk, dan lain-lain. Kegiatan dilakukan berdasar
pendekatan edukatif atau pemasyarakatan yang dilakukan melalui musyawarah
mufakat yang disesuaikan kondisi dan potensi masyarakat setempat.
E. Fungsi Pos
Kesehatan Desa
Fungsi pos kesehatan desa, antara
lain:
1. Sebagai wahana peran aktif masyarakat di bidang
kesehatan.
2. Sebagai wahana kewaspadaan dini terhadap berbagai
resiko dan masalah kesehatan.
3. Sebagai wahana pelayanan kesehatan dasar, guna lebih
mendekatkan kepada masyarakat serta meningkatkan jangkauan dan cakupan
pelayanan kesehatan.
4. Sebagai wahana pembentukan jaringan berbagai UKBM yang
ada di desa.
F. Prioritas
pengembangan pos kesehatan desa
1. Desa/ kelurahan yang tidak terdapat sarana kesehatan.
Adapun desa yang terdapat puskesmas pembantu masih memungkinkan untuk
diselenggarakan poskesdes.
2. Desa di lokasi terisolir, terpencil, tertingal, desa
di perbatasan atau kepulauan.
G. Manfaat Pos
Kesehatan Desa
1. Bagi masyarakat
a. Permasalahan di desa dapat terdeteksi dini, sehingga
bisa ditangani cepat dan diselesaikan, sesuai kondisi, potensi dan kemampuan
yang ada dalam masyarakat.
b. Masyarakat dapat memperoleh pelayanan kesehatan dasar
yang dekat.
2. Bagi kader
a. Mendapat informasi awal di bidang kesehatan.
b. Mendapat kebanggaan, dirinya dapat lebih berkarya bagi
masyarakat.
3. Bagi puskesmas
a. Memperluas jangkauan pelayanan puskesmas dengan
mengoptimalkan sumber daya secara efektif dan efisien.
b. Mengoptimalkan fungsi puskesmas sebagai penggerak
pembangunan berwawasan kesehatan, pusat pemberdayaan masyarakat dan pusat
pelayanan kesehatan strata pertama.
4. Bagi sektor lain
a. Dapat memadukan kegiatan sektornya di bidang
kesehatan.
b. Kegiatan pemberdayaan masyarakat dapat dilakukan lebih
efektif dan efisien.
H. Pengorganisasian
1. Tenaga poskesdes
1. Tenaga poskesdes
a.
Tenaga masyarakat
1)
Kader
2)
Tenaga sukarela lainnya
Tenaga masyarakat minimal 2 orang
yang telah mendapat pelatihan khusus
b.
Tenaga kesehatan
Tenaga kesehatan yaitu minimal
terdapat seorang bidan yang menyelenggarakan pelayanan.
3.
Kepengurusan
Kepengurusan dipilih melalui
musyawarah mufakat masyarakat desa, serta ditetapkan oleh kepala desa. Struktur
minimal terdiri dari pembina ketua, sekretaris, bendahara dan anggota.
4.
Kedudukan dan hubungan kerja
a.
Poskesdes merupakan kooedinator dari
UKBM yang ada (misalnya: posyandu, poskestren, ambulan desa).
b.
Pokesdes dibawah pengawasan dan
bimbingan puskesmas setempat. Pelaksanan poskesdes waib melaporkan kegiatannya
kepada puskesmas, adapun pelaporan yang menyangkut pertanggungjawaban keuangan
disampaikan kepada kepala desa.
c.
Jika wilayah tersebut terdapat
puskesmas pembantu maka poskesdes berkoordinasi dengan puskesmas pembantu yang
ada tersebut.
d.
Poskesdes di bawah pimpinan
kabupaten/ kota melalui puskesmas. Pembinaan dalam aspek upaya kesehatan
masyarakat maupun upaya kesehatan perorangan.
I. Sumber Daya Pos Kesehatan Desa
1.
Poskesdes diselenggarakan oleh
tenaga kesehatan (minimal seorang bidan), dengan dibantu oleh
sekurang-kurangnya 2 (dua) orang kader.
2. Untuk
penyelenggaraan pelayanan Poskesdes harus tersedia sarana fisik bangunan,
perlengkapan (tempat tidur, meja periksa, lemari penyimpan obat, lemari
penyimpan peralatan, ruang tunggu, ruang periksa) dan peralatan kesehatan
(celemek, duk bolong sedang, perlak tebal lunak, sarung tangan berbagai ukuran,
baki logam tempat peralatan steril, pompa payudara untuk ASI, korentang,
Waskom, kassa steril, bengkok, tourniquet, Hb
set, speculum, meja gynekologi, stetoskop, tensimeter, timbangan BB,
timbangan TB, alat pemasang serta pelepas IUD, dan lain-lain). Guna kelancaran
kornunikasi dengan masyarakat dan dengan sarana kesehatan (khususnya,
Puskesmas), Poskesdes seyogyanya memiliki juga sarana komunikasi (telepon,
ponsel, atau kurir).
3. Pembangunan
sarana fisik Poskesdes dapat dilaksanakan melalui berbagai cara, yaitu dengan
urutan alternatif sebagai berikut:
1)
Mengembangkan Pondok Bersalin Desa
(Polindes) yang telah ada menjadi PKD.
2)
Memanfaatkan bangunan yang sudah
ada, yaitu misalnya Balai RW, Balai Desa, Balai Pertemuan Desa, dan lain-lain.
3)
Membangun baru, yaitu dengan
pendanaan dari Pemerintah (Pusat atau Daerah), donatur, dunia usaha, atau
swadaya masyarakat.
BAB
III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Pos Kesehatan Desa (PKD) adalah Upaya Kesehatan
Bersumberdaya Masyarakat (UKBM) yang dibentuk di desa dalam rangka mendekatkan/
menyediakan pelayanan kesehatan dasar bagi masyarakat desa. Poskesdes
dapat dikatakan sebagai sarana kesehatan yang merupakan pertemuan antara
upaya-upaya masyarakat dan dukungan pemerintah. Pelayanannya meliputi
upaya-upaya promotif, preventif, dan kuratif yang dilaksanakan oleh tenaga
kesehatan (terutama bidan) dengan melibatkan kader atau tenaga sukarela
Iainnya.
Poskesdes diharapkan dapat melaksanakan kegiatan-kegiatan
pelayanan kesehatan bagi masyarakat desa, sekurang-kurangnya:
1.
Pengamatan epidemiologis sederhana
terhadap penyakit, terutama penyakit menular dan penyakit yang berpotensi
menimbulkan Kejadian Luar Biasa (KLB), dan faktor-faktor risikonya (termasuk
status gizi) serta kesehatan ibu hamil yang berisiko.
2.
Penanggulangan penyakit, terutama
penyakit menular dan penyakit yang berpotensi menimbulkan KLB, serta
faktor-faktor risikonya (termasuk kurang gizi).
3.
Kesiapsiagaan dan penanggulangan
bencana dan kegawatdaruratan kesehatan.
4.
Pelayanan medis dasar, sesuai dengan
kompetensinya.
5.
Kegiatan-kegiatan lain, yaitu
promosi kesehatan untuk peningkatan keluarga sadar gizi, peningkatan Perilaku
Hidup Bersih dan sehat (PHBS), penyehatan Iingkungan, dan Iain-Iain, merupakan
kegiatan pengembangan.
6.
Poskesdes juga diharapkan sebagai
pusat pengembangan atau revitalisasi berbagai UKBM lain yang dibutuhkan
masyarakat desa (misalnya Warung Obat Desa, Kelompok Pemakai Air, Arisan Jamban
Keluarga, dan lain-lain). Dengan demikian, Poskesdes sekaligus berperan sebagai
koordinator dan UKBM-UKBM tersebut.
B. Saran
Agar masyarakat sehat, maka di lingkungan kita haruslah
dibentuk Pos Kesehatan Desa yang bisa memberikan pelayanan kesehatan yang
terdekat dengan masyarakat, juga perlu sumber daya yang mupuni di bidang
kesehatan. Tenaga kesehatan disini diharapkan mampu memimpin masyarakat untuk
lebih maju lagi terutama di bidang kesehatan. Selain sumber daya dari tenaga
kesehatan, sebaiknya masyarakat juga bisa berperilaku hidup sehat serta dapat
bergotong royong antar masyarakat.
DAFTAR
PUSTAKA
Meilani,
Niken. 2009. Kebidanan Komunitas.
Yogyakarta : Fitramaya.
Yuliani, Sinta. 2009. http: // pos-kesehatan-desa. blogspot.
Com /2009 /07 / pos- kesehatan-desa.html. 17 Mei 2013. 17.00 WIB.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar