MAKALAH
TRANSTEORITICAL MODEL
Dosen Pengampu : Sri
Rahayu, S.SiT., M.Kes
Untuk memenuhi tugas mata kuliah
Promosi Kesehatan
Disusun
oleh :
1.
Ratih
Sukirno Putri NIM : AKU.10.060
2.
Desi
Anggraini NIM :
AKU.11.008
3.
Dwi
Indah Novitasari NIM : AKU.11.012
4.
Eni
Indar Wati NIM :
AKU.11.016
5.
Iswi
Dewi Kumala NIM : AKU.11.031
6.
Nurul
Istiq Fitriyah NIM :
AKU.11.039
7.
Renita NIM : AKU.11.43
8.
Saptaning
Tyas Mulya NIM : AKU.11.049
9.
Suci
Sulistinah NIM :
AKU.11.055
10. Syaras Setiawati NIM : AKU.11.059
AKADEMI KEBIDANAN UNISKA KENDAL
Jalan Soekarno - Hatta No. 99 Kendal Telp (0294) 381299
2013/2014
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa
karena telah melimpahkan karunia-Nya kepada kami sehingga kami dapat
menyelesaikan penulisan makalah Promosi Kesehatan Transtheoretical Model (Model
Transteoritik) ini tepat pada waktunya. Makalah ini di buat untuk memenuhi
tugas Mata Kuliah Promosi Kesehatan.
Penulis berharap makalah ini dapat menambah pengetahuan
mahasiswa mengenai Model Transteoritik, sehingga mahasiswa memiliki bekal teori
yang nantinya akan sangat bermanfaat dalam melaksanakan praktik di lapangan.
Memang
makalah ini masih jauh dari sempurna, maka penulis mengharapkan kritik dan
saran yang membangun demi menyempurnakan makalah ini.
Akhir kata, kami ucapkan terima kasih pada semua
pihak yang telah membantu penyusunan tulisan ini. Semoga Allah SWT memberkati
kita semua.
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL............................................................................................... i
KATA PENGANTAR............................................................................................ ii
DAFTAR ISI.......................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................. 1
A.
Latar Belakang................................................................................. 1
B.
Rumusan Masalah........................................................................... 2
C.
Tujuan Penulisan.............................................................................. 2
BAB II TINJAUAN TEORI................................................................................ 3
A.
Pengertian Bidan.............................................................................. 3
B.
Registrasi
Praktik Bidan................................................................... 4
C.
Kewenangan
Bidan di Komunitas................................................... 7
BAB III PENUTUP........................................................................................... 12
A. Kesimpulan..................................................................................... 12
B. Saran............................................................................................... 12
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................... 13
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
The Transtheoretical Model menurut
Prochaska dan Diclement, 1983 adalah suatu model yang integrative tentang
perubahan perilaku. Kunci pembangun dari teori lain yang terintegrasi. Model
ini menguraikan bagaimana orang-orang memodifikasi perilaku masalah atau
memperoleh suatu perilaku yang positif dari perubahan perilaku tersebut.
Model ini adalah suatu perubahan
yang disengaja untuk mengambil suatu keputusan dari individu tersebut. Model
melibatkan emosi, pengamatan dan perilaku, melibatkan pula suatu kepercayaan
diri.
Catatan/Kertas ini akan
mempertunjukkan aplikasi dari Transtheoretical Model itu. Model telah
sebelumnya berlaku untuk suatu perilaku masalah yang luas. Ini meliputi
perhentian merokok, latihan, diet rendah yang gemuk, radon/radium yang menguji,
alkohol menyakititi, berat/beban mengendalikan, kondom gunakan untuk
perlindungan HIV, perubahan keorganisasian, penggunaan dari sunscreens untuk
mencegah kanker kulit, obat/racun menyakititi, pemenuhan medis, mammography
menyaring, dan menekan manajemen.
Dua dari aplikasi ini akan diuraikan
secara detil, merokok manajemen tekanan dan perhentian. Yang terdahulu
menghadirkan area yang dengan baik diteliti di mana berbagai test dari model
ada tersedia dan intervensi efektif didasarkan pada model telah dikembangkan
dan dievaluasi di berbagai percobaan/pengadilan yang klinis. Yang belakangan
menghadirkan suatu area permasalahan di mana riset yang didasarkan pada
Transtheoretical Model adalah di langkah-langkah yang perkembangan.
B.
RUMUSAN
MASALAH
Berdasarkan latar belakang diatas maka rumusan masalahnya
adalah:
1. Penegertian the transtheoritical
model
2. Proses the transtheoritical
C.
TUJUAN
PENULISAN
Berdasarkan rumusan masalah diatas
maka tujuan penulisan makalah ini adalah:
Menjelaskan pengertian “The
Transtheoretical Model” serta proses dari The Transtheoretical Model
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. PENGERTIAN
Suatu model yang teoritis tentang
perilaku ubah, yang telah (menjadi) basis untuk mengembangkan intervensi yang
efektif untuk mempromosikan perubahan perilaku kesehatan. Transtheoretical
Model ( Prochaska & Diclemente, 1983; Prochaska, DiClemente, &
Norcross, 1992; Prochaska & Velicer, 1997) adalah suatu model yang integratif
tentang perubahan perilaku.
Kunci membangun dari teori lainnya
terintegrasi. Model menguraikan bagaimana orang-orang memodifikasi suatu
perilaku masalah atau memperoleh suatu perilaku yang positif. Pengaturan yang
pusat membangun dari model adalah Langkah-langkah perubahan. Model juga
meliputi satu rangkaian variabel yang mandiri, proses merubah perilaku, dan
satu rangkaian hasil mengukur, termasuk Decisional Balance dan timbangan
Temptation. Processes from Change adalah sepuluh aktivitas perilaku dan teori
yang memudahkan perubahan. Model ini akan diuraikan di detil yang lebih besar
di bawah.
B.
PROSES
TRANSTHEORETICAL MODEL
Kemunduran terjadi ketika individu
berbalik ke suatu lebih awal langkah perubahan. Berbuat tidak baik lagi adalah
satu format dari kemunduran, menyertakan kemunduran dari Maintenance atau
Action [bagi/kepada] suatu langkah yang lebih awal.
Bagaimanapun, orang-orang dapat
mundur dari langkah apapun pada suatu langkah yang lebih awal. Berita yang
tidak baik adalah itu berbuat tidak baik lagi menuju ke sebagai aturan ketika
tindakan dikira kebanyakan permasalahan perilaku kesehatan. Berita gembira
adalah itu untuk merokok dan latihan hanya sekitar 15% dari orang-orang mundu
di semua jalan langkah Precontemplation. Mayoritas yang luas mundur ke
Preparation atau Contemplating.
1) Precontemplation
Langkah dimana orang-orang tidak
mempunyai niat untuk bertindak dimasa depan yang dapat diduga pada umunya 6
bulan ke depan. Orang-orang yang mungkin termasuk di langkah ini adalah mereka
yang tidak diberitahu tentang konsekuensi dari perilaku mereka. Mereka bersifat
menentang atau tanpa motivasi atau mempersiapkan promosi kesehatan.
Untuk individu seperti ini program promosi kesehatan tradisional sering tidak dirancang sesuai dengan keputusan mereka.
Untuk individu seperti ini program promosi kesehatan tradisional sering tidak dirancang sesuai dengan keputusan mereka.
Pada tahap precontamplation menuju ke
contamplation melalui proses:
a. Peningkatan kesadaran : memberikan
informasi.
b. Dramatic relief : adanya reaksi
seara emosional
c. Environmental reevaluation :
mempertimbangkan pandangan ke lingkungan
2) Contemplation
/ Perenuangan
Orang-orang berniat untuk merubah ke
6 bulan berikutnya. Mereka sadar akan pro menguvbah perilaku tetapi juga sangat
sadar akan memberdayakan. Tahapan ini menyeimbangkan anatara biaya dan
keuntungan untuk menghasilkjan 2 sifat bertentangan yang dapat menyimpan dalam
periode lama.
Belum membuat keputusan yang tepat
suatu reaksi. Pada tahap contemplation ke preparation melalui proses :
Self-reevaluation
: penilaian kembali pada diri sendiri
3) Preparation
/ Persiapan
Langkah dimana orang-orang berniat
untuk mulai bertindak di masa mendatang. Secara khas mereka mengambil keputusan
penting dari masa yang lalu. Individu ini mempunyai suatu rencana kegiatan
seperti sambungan suatu kelas pendidikan kesehatan, bertemu dengan dokter
mereka, membeli suatu buku bantuan diri atau bersandar pada suatu perubahan. Pada tahap preparation ke action melalui
proses : self liberation
4) Action/
Tindakan
Langkah dimana orang sudah
memodifikasi spesifik antara pikiran dengan perilaku. Banyaknya anggapan
tindakan sama dengan perilaku. Namun dalam model ini perilaku tidak menghitung
semua tindakan.
Langkah action adalah juga langkah
dimana kewaspadaan melawan terhadap berbuat tidak baik lagi adalah kritis. Mulai
aktif berperilaku yang baru.
Pada
tahap action ke maintenance melalui proses :
a) Contingency management : adanya
penghargaan, bisa berupa punishment juga.
b) Helping relationship : adanya
dorongan / dukungan dari orang lain untuk mengubah perilaku.
c) Counter conditioning : alternatif
lain dari suatu perilaku.
d) Stimulus control : aadanya control
pengacu untuk merubah perilaku.
5) Maintenance
/ Pemeliharaan
Dimana orang-orang sedang aktif
untuk mencegah berbuat tidak baik lagi tetapi mereka tidak menggunakan proses
perubahan sering seperti halnya orang-orang dalam perang. Suatu langkah yang
mana diperkirakan untuk terakhir. Ketika hasil dari maintenance positif / dapat
mengubah perilaku yang lebih baik maka akan terjadi termination / perhentian.
Ketika setelah maintenance terjadi
relaps maka bisa kembali pada tahap contemplation-preparation-action-maintence.
Tidak lagi kembali ke Precontemplation, karena sudah ada kesadaran / niat.
Transtheoretical Model mengusulkan satu set membangun format
itu adalah suatu ruang hasil multivariate dan meliputi ukuran yang adalah
sensitif untuk maju di seluruh langkah-langkah. Ini membangun meliputi yang pro
dan kontra dari Decisional Balance Scale, Temptation atau Self-efficacy, dan
perilaku target. Suatu lebih terperinci presentasi dari aspek/pengarah ini pada
model disajikan di tempat lain.
Decisional Balance. Decisional Balance membangun cerminan individu
yang menimbang dari baik buruknya dari mengubah. Berasal dari model Mann’s dan
Janis dari pengambilan keputusan itu mencakup empat kategori dari pro ( laba
yang sebagai penolong/musik untuk persetujuan dan orang lain dan diri untuk
yang lain dan diri sendiri). Empat kategori dari memperdayakan adalah
biaya-biaya sebagai penolong/musik ke penolakan dan yang lain dan diri dari
yang lain dan diri. Bagaimanapun, suatu test yang empiris dari model
mengakibatkan suatu banyak struktur yang lebih sederhana. Hanya dua faktor,
yang pro dan contra, ditemukan ( Velicer, DiClemente, Prochaska, &
Brandenberg, 1985).
Dalam suatu merindukan rangkaian dari studi ( Prochaska, et
al. 1994), sebanyak ini; sekian struktur yang lebih sederhana telah selalu
ditemukan.
Self-Efficacy membangun menghadirkan keyakinan situasi yang spesifik yang orang-orang mempunyai bahwa mereka dapat mengatasi situasi yang resiko-tinggi tanpa relapsing kepada kebiasaan tak sehat atau yang resiko-tinggi mereka. Situational Temptation Measure ( Diclemente, 1981, 1986; Velicer, DiClemente, Rossi, & Prochaska, 1990) cerminkan intensitas dari himbauan untuk terlibat dalam suatu perilaku yang spesifik ketika di tengah-tengah situasi yang sulit. Itu ada di efek, sebaliknya dari kemajuan diri dan yang sama satuan materi dapat digunakan untuk kedua-duanya ukuran, menggunakan format tanggapan yang berbeda. Situational Self-efficacy Measure tidak cerminkan keyakinan dari individu untuk terlibat dalam suatu perilaku yang spesifik ke seberang satu rangkaian situasi yang sulit.
Self-Efficacy membangun menghadirkan keyakinan situasi yang spesifik yang orang-orang mempunyai bahwa mereka dapat mengatasi situasi yang resiko-tinggi tanpa relapsing kepada kebiasaan tak sehat atau yang resiko-tinggi mereka. Situational Temptation Measure ( Diclemente, 1981, 1986; Velicer, DiClemente, Rossi, & Prochaska, 1990) cerminkan intensitas dari himbauan untuk terlibat dalam suatu perilaku yang spesifik ketika di tengah-tengah situasi yang sulit. Itu ada di efek, sebaliknya dari kemajuan diri dan yang sama satuan materi dapat digunakan untuk kedua-duanya ukuran, menggunakan format tanggapan yang berbeda. Situational Self-efficacy Measure tidak cerminkan keyakinan dari individu untuk terlibat dalam suatu perilaku yang spesifik ke seberang satu rangkaian situasi yang sulit.
Keduanya ukuran Temptation dan Self-efficacy mempunyai yang
sama struktur ( Velicer et al., 1990). Di riset mereka secara khas temukan tiga
faktor yang mencerminkan paling umum jenis mencoba situasi: hal negatif
mempengaruhi atau kesusahan emosional, situasi sosial yang positif, dan
permohonan. Ukuran Temptation/Self-efficacy adalah terutama sekali sensitif
pada perubahan yang dilibatkan sedang dalam proses di langkah-langkah yang
kemudiannya adalah meramal yang baik dari berbuat tidak baik lagi.
BAB III
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
The Transtheoretical Model dan
Consciousness Raising mempunyai implikasi umum untuk semua aspek dari
implementasi dan pengembangan intervensi. Kita akan dengan singkat menguraikan
bagaimana berdampak pada di lima area : perekrutan, ingatan, kemajuan, proses,
dan hasil.
Transtheoretical Model adalah suatu
model yang sesuai untuk perekrutan dari suatu keseluruhan populasi. Intervensi
yang tradisional sering berasumsi bahwa individu adalah siap untuk suatu
perubahan perilaku segera dan yang permanen. Strategi perekrutan cerminkan
asumsi dan, sebagai hasilnya, itu hanya suatu proporsi yang sangat kecil dari
populasi mengambil bagian. Di kontras, Transtheoretical Model tidak membuat
apapun asumsi tentang bagaimana individu siap adalah untuk ubah. Untuk
mengenali individu yang berbeda itu akan berada di langkah-langkah yang berbeda
dan intervensi sesuai itu harus dikembangkan untuk semua orang. Sebagai hasilnya,
daftar biaya pengiriman barang-barang keikutsertaan yang sangat tinggi telah
dicapai.
Transtheoretical Model dapat
memudahkan suatu analisa dari mekanisme mediational itu. Intervensi adalah
nampaknya akan secara diferensial efektif dengan membangun dan hubungan yang
tergambar jelas, model dapat memudahkan suatu analisa proses dan pemandu
peningkatan dan modifikasi dari intervensi itu.
Transtheoretical Model dapat
mendukung suatu penilaian yang lebih sesuai tentang hasil. Intervensi harus
dievaluasi dalam hal dari dampak mereka, yaitu perekrutan menilai kemanjuran.
Intervensi yang didasarkan pada Transtheoretical Model mempunyai potensi untuk
mempunyai kedua-duanya adalah suatu kemanjuran yang tinggi dan suatu tingkat
tarif perekrutan yang tinggi, dengan begitu secara dramatis meningkatkan
potensi yang berdampak pada di keseluruhan populasi dari individu dengan resiko
kesehatan yang tingkah laku.
B. SARAN
Bagi kita tenaga kesehatan sangat penting bagi kita untuk
mengetahui model sepeti the transtheoritical untuk memberikan promosi kesehatan
bagi klien, keluarga, dan masyarakat yang kita layani. Karena dengan model ini
kita dapat memberikan promosi yang tepat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar