Daftar Postingan Saya

Senin, 11 November 2013

KEK



BAB I
PENDAHULUAN
Konsep Dasar KEK
Empat masalah gizi utama di Indonesia yaitu Kekurangan Energi Kronik (KEK), Gangguan Akibat Kekurangan Yodium (GAKY), Kekurangan Vitamin A (KVA), dan Anemia Gizi Besi (AGB). Salah satu golongan rawan gizi yang menjadi sasaran program adalah remaja, karena biasanya pada remaja sering terjadi masalah anemia, defisiensi besi dan kelebihan atau kekurangan berat badan. Tahun 2004 37% balita (bawah lima tahun/bayi) kekurangan berat badan (28% kekurangan berat badan sedang dan 9% kekurangan berat badan akut (a llitle beat confused about it) (sumber Susenas 2004). Pemerintah mempunyai program makanan tambahan sehingga perempuan dan anak-anak yang terdeteksi memiliki berat badan kurang akan diberi makanan tambahan dan saran ketika mereka dating ke puskesmas untuk memantau pertumbuhan.
Di Indonesia banyak terjadi kasus KEK (Kekurangan Energi Kronis) terutama yang kemungkinan disebabkan karena adanya ketidak seimbangan asupan gizi, sehingga zat gizi yang dibutuhkan tubuh tidak tercukupi. Hal tersebut mengakibatkan perumbuhan tubuh baik fisik ataupun mental tidak sempurna seperti yang seharusnya. Banyak anak yang bertubuh sangat kurus akibat kekurangan gizi atau sering disebut gizi buruk. Jika sudah terlalu lama maka akan terjadi Kekurangan Energi Kronik (KEK). Hal tersebut sangat memprihatinkan, mengingat Indonesia adalah negara yang kaya akan SDA (Sumber Daya Alam).
Berdasarkan data sekunder yang diperoleh dari Puskesmas Limpung 1. Yang menderita KEK pada ibu hamil terdapat sebanyak 134 orang pada tahun 2011 dan kemudian pada tahun 2012 mulai bulan januari sampai bulan maret sebanyak 50 orang jadi jumlah keseluruhan sebanyak 184 orang.
Dengan alasan itulah penulis memilih judul makalah “Fenomena Kekurangan Energi Kronis (KEK) di Indonesia”. Dan juga agar lebih mengetahui fenomena KEK itu sendiri juga dapat mencegah terjangkitnya gangguan gizi tersebut.







BAB II
PEMBAHASAN


A.  Pemecahan Kasus  di Puskesmas Limpung 1 Dengan Teori PDCA
1.    Masalah dalam 1 tahun di Puskesmas Limpung 1 :
Jumlah seluruh ibu hamil : 184 orang
a.   Ibu hamil KEK
x 100%= 36,41%
Jumlah seluruh balita : 164 orang
b.   Balita dengan BGM 23,91%
x100% =  26,83%
2.    Prioritas masalah:
a.   36,41% Ibu hamil KEK
b.   26,83% Balita dengan BGM.
3.    Prioritas masalah:
36,41% Ibu hamil KEK
4.    Penyebab masalah:
a.   Jumlah makanan
b.   Beban kerja
c.   Pelayan kesehatan
d.   Status kesehatan
e.   Pendidikan
f.    Absorbsi makanan
g.   Paritas dan jarak kelahiran
h.   Konsumsi kafein
i.    Konsumsi tablet besi

B.  Penerapan pendekatan PDCA pada Penyuluhan KEK pada Ibu Hamil
1.    PLAN
a.   Pengukuran Antropometri pada ibu hamil.
Untuk mengetahui status gizi ibu hamil perlu dilakukan pengukuran antropometri seperti pengukuran LILA, BB, TB, dan IMT.
b.   Penyuluhan  mengenai KEK dan faktor yang mempengaruhinya serta bagaimana menanggulanginya
c.   PMT pada Bumil
Kondisi KEK pada ibu hamil harus segera di tindak lanjuti sebelum usia kehamilan mencapai 16 minggu. Pemberian makanan tambahan yang Tinggi Kalori dan Tinggi Protein dan dipadukan dengan penerapan Porsi Kecil tapi Sering, pada faktanya memang berhasil menekan angka kejadian BBLR di Indonesia. Penambahan 200 – 450 Kalori dan 12 – 20 gram protein dari kebutuhan ibu adalah angka yang mencukupi untuk memenuhi kebutuhan gizi janin.
d.    Menganjurkan ibu untuk mengkonsumsi tablet Fe selama hamil
Kebutuhan bumil terhadap energi, vitamin maupun mineral meningkat sesuai dengan perubahan fisiologis ibu terutama pada akhir trimester kedua dimana terjadi proses hemodelusi yang menyebabkan terjadinya peningkatan volume darah dan mempengaruhi konsentrasi hemoglobin darah.
          Pada keadaan normal hal tersebut dapat diatasi dengan pemberian tablet besi, akan tetapi pada keadaan gizi kurang bukan saja membutuhkan suplemen energi juga membutuhkan suplemen vitamin dan zat besi. Keperluan yang meningkat pada masa kehamilan, rendahnya asupan protein hewani serta tingginya konsumsi serat / kandungan fitat dari tumbuh-tumbuhan serta protein nabati merupakan salah satu faktor penyebab terjadinya anemia besi.

5. Kriteria
1. Kenaikan LILA ibu hamil
LILA dimaksudkan untuk mengetahui apakah seseorang menderita Kurang Energi Kronis. Ambang batas LILA WUS dengan risiko KEK di Indonesia adalah 23.5 cm. Apabila ukuran kurang dari 23.5 cm atau dibagian merah pita LILA, artinya wanita tersebut mempunyai risiko KEK, dan diperkirakan akan melahirkan berat bayi lahir rendah 
2. Kenaikan BB ibu hamil
Dengan berbekal beberapa rumus ideal tentang berat badan, saya (penulis) dapat kembangkan menjadi rumus berat badan ideal untuk ibu hamil yaitu sebagai berikut : Dimana penjelasannya adalah BBIH adalah Berat Badan Ideal Ibu Hamil yang akan dicari. BBI = ( TB – 110) jika TB diatas 160 cm (TB – 105 ) jika TB dibawah 160 cm. 




6. Waktu
Rencana
Bulan Oktober
1
2
3
4
1.Melakukan pemeriksaan pada ibu hamil, memberikan penyuluhan tentang gizi pada ibu hamil dan memberikan tablet Fe pada ibu hamil




2. Mengevaluasi kembali tentang penyuluhan yang diberikan dan gizi ibu hamil.




3. Mencari penyebab ibu hamil yang tidak mengalami kenaikan BB




4. Memberikan tablet Fe dan susu pada ibu hamil juga menyepakati untuk melakukan kunjungan sesuai jadwal.









8. Uraian Biaya
No.
Uraian kebutuhan
Jumlah
harga
1.
 Leaflet
45 lembar foto copy
@ Rp 150;
Rp 13.500;
2
1. Bubur kacang hijau

2. donat + lemper
1. 50 gelas
@ Rp 3000;
2. 50 kardus
@ 5000
Rp 150.000

Rp 250.000
3
Tablet FE
Pertemuan 1:7x40=280
Pertemuan 2:7x40=280
Pertemuan 3:14x 40=560
Jumlah           : 1.120 tablet
Rp 752.000
4
Susu ibu hamil
45 box
Sponsor

Jumlah

Rp 1.135.000
                  
                                                        
2.3.2   DO :
Tgl
Uraian kegiatan
10-10-2013
1.     Melakukan pengukuran antropometri tentang gizi pada ibu hamil. Jumlah ibu hamil yang hadir 40 orang.
2.     Memberikan penyuluhan tentang gizi pada ibu hamil yang harus dipenuhi selama kehamilan.
3.     Memberikan tablet Fe 7 tablet dan bubur kacang hijau 1 kantong plastik.
17-10-2013
1.     Melakukan pengukuran ulang antropometri  pada ibu hamil.
2.     Mencari penyebab tidak terjadi kenaikan BB pada 4 orang ibu hamil tersebut
3.     Melakukan wawancara untuk menggali masalah yang menyebabkan ibu tersebut tidak mengalami kenaikan BB.
4.     Memberikan tablet Fe 7 tablet.
24-10-2013
1.     Melakukan pengukuran ulang antropometri pada ibu hamil.
2.     Memberikan tablet e 14 tabletdan susu untuk ibu hamil.
3.     Menganjurkan ibu untuk kontrol ulang 2 minggu lagi.


2.3.3   CHECK :
No
Tgl
Uraian kegiatan
hasil
1.
10-10-2013
1.     Melakukan pengukuran antropometri tentang gizi pada ibu hamil. Jumlah ibu hamil yang hadir 40 orang.
2.     Memberikan penyuluhan tentang gizi pada ibu hamil yang harus dipenuhi selama kehamilan.
3.     Memberikan tablet Fe 7 tablet dan bubur kacang hijau 1 kantong plastik.
Terdapat ibu hamil dengan lila < 23,5 cm sebanyak 12 orang dengan BB <40kg  sedangkan lila ³ 23,5 cm sebanyak 28 orang dengan BB ³ 45kg.
2.
17-10-2013
1.     Melakukan pengukuran ulang antropometri  pada ibu hamil.







2.     Mencari penyebab tidak terjadi kenaikan BB pada 4 orang ibu hamil tersebut
3.     Melakukan wawancara untuk menggali masalah yang menyebabkan ibu tersebut tidak mengalami kenaikan BB.






4.     Memberikan tablet Fe 7 tablet.
1.     Terdapat ibu hamil yang mengalami kenaikan BB sebanyak 8 orang dengan kenaikan BB ± 1-1,5 kg.
Dan jumlah ibu hamil yang tidak mengalami kenaikan BB sebanyak 4 orang.
2.    


3.     Yang mempengaruhi ibu tidak mengalami kenaikan BB diantaranya :
·     Penghasilan suami yang tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan ibu.
·     Psikologi ibu yang terganggu.
3.
24-10-2013
1.     Melakukan pengukuran ulang antropometri pada ibu hamil.



2.     Memberikan tablet e 14 tablet dan susu untuk ibu hamil.



3.     Menganjurkan ibu untuk kontrol ulang 2 minggu lagi.
1.     Dari ibu hamil yang minggu lalu tidak mengalami kenaikan  sampai sekarang berjumlah 3 orang.
2.     Ibu menyepakati untuk menghabiskan tablet Fe selama 2 minggu, menambah berat badan ± 2-3 kg.
3.     Ibu menyepakati kontrol ulang 2 minggu lagi tepatnya tanggal 7-11-2013.
                        
Penyuluhan yang diberikan :
kurang berhasil karena masyarakat kurang koperatif tentang adanya penyuluhan yang di adakan untuk pemenuhan gizi ibu hamil.

2.3.4   ACTION :
1.     Melakukan pendekatan pada ibu hamil yang terkena KEK untuk mengetahui masalah yang menyebabkan ibu tersebut mengalami KEK.
2.     Melakukan penyuluhan langsung pada ibu hamil yang terkena KEK d rumah ibu hamil.
3.     Menganjurkan ibu untuk menanyakan menanyakan segala sesuatu yang ibu ingin ketahui tentang gizi untuk ibu hamil pada petugas kesehatan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar