Daftar Postingan Saya

Jumat, 02 November 2012

Kesehatan Reproduksi Skrining Keganasan dan Penyakit Sistemik “ Tumor Jinak dan Ganas Serviks “


KESEHATAN REPRODUKSI

Untuk memenuhi tugas mata kuliah Kesehatan Reproduksi Skrining Keganasan dan Penyakit Sistemik “ Tumor Jinak dan Ganas Serviks “
Dosen Pengampu : Hj. Siti Rochwati, S.SiT

                                                                

 





Disusun oleh :
Kelompok 3
Kelas : III B
1.   Dewi Wulansari                             AKU.11.010
2.   Iswi Dewi Kumala                         AKU.11.0
3.   Nur Latifah                                    AKU.11.037
4.   Nurul Istiq Fitriyah                         AKU.11.039
5.   Puji Ratnasari                                AKU.11.041
6.   Renita                                            AKU.11.043
7.   Siti Nurjanah                                  AKU.11.04
8.   Syaras Setiawati                           AKU.11.04
9.   Zuhrotun Nisa’                               AKU.11.0


AKADEMI KEBIDANAN UNISKA KENDAL
Jalan Soekarno-Hatta No 99 Telp (0294) 381299
2011/2012


KATA PENGANTAR

            Puji syukur Alhamdulillah kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat hidayah dan inayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah Kesehatan Reproduksi Skrining Keganasan dan Penyakit Sistemik “ Tumor Jinak dan Ganas Serviks “

            Penyusun berharap tulisan ini bisa memberikan wawasan luas untuk memahami tentang Kesehatan Reproduksi Skrining Keganasan dan Penyakit Sistemik “ Tumor Jinak dan Ganas Serviks “. Kami berharap supaya makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca dan dapat memahami serta mendapat pengetahuan yang lebih baik, sebagaimana isi yang ada dalam makalah ini, sehingga dapat diaplikasikan  untuk mengembangkan kompetensi dalam bidang kebidanan.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan tugas makalah ini masih jauh dari kesempurnaan maka dari itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca yang bersifat sangat membangun, penulis mengharapkan demi kesempurnaan makalah ini dan semoga tulisan ini bermanfaat bagi kita semua.

Akhir kata, kami ucapkan terima kasih pada semua pihak yang telah membantu penyusunan tulisan ini. Semoga Allah SWT memberkati kita semua.

                                                                                                            Penyusun


DAFTAR ISI


HALAMAN JUDUL..........................................................................................   i
KATA PENGANTAR........................................................................................   ii
DAFTAR ISI.....................................................................................................   iii

BAB I       PENDAHULUAN
A.     Latar Belakang..........................................................................  
B.     Rumusan Masalah....................................................................  
C.     Tujuan.......................................................................................  
D.     Manfaat.....................................................................................  
BAB II    TINJAUAN TEORI............................................................................  
A.     Definisi......................................................................................
B.     Etiologi......................................................................................
C.     Tes Skrining..............................................................................
D.     Tanda dan Gejala
E.     Klasifikasi Klinis........................................................................
F.      Terapi........................................................................................
BAB III    PENUTUP........................................................................................  
A.  Kesimpulan...............................................................................  
B.  Saran........................................................................................  
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................

BAB I
PENDAHULUAN

A.        LATAR BELAKANG
Leher Rahim adalah bagian dari sistim reproduksi wanita. Ia adalah bagian bawah yang sempit dari rahim atau kandungan ( uterus atau womb). Rahim adalah organ berongga yang berbetuk buah per pada perut bagian bawah. Mulut rahim (cervix) menghubungkan rahim (kandungan) ke vagina. Vagina menjurus pada bagian luar tubuh.
 Kanker mulai didalam sel-sel, blok-blok bangunan yang menyusun jaringan-jaringan. Jaringan-jaringan menyusun organ-organ tubuh. Secara normal, sel-sel tumbuh dan membelah untuk membentuk sel-sel baru ketika tubuh membutuhkan mereka. Ketika sel-sel tumbuh menjadi tua, mereka mati, dan sel-sel baru mengambil tempat mereka.
Kadangkala, proses yang teratur ini berjalan salah. Sel-sel baru terbentuk ketika tubuh tidak memerlukan mereka, dan sel-sel tuatidak mati ketika mereka seharusnya mati. Sel-sel ekstra ini dapat membentuk massa dari jaringan yang disebut pertumbuhan atau tumor.
Ketika kanker menyebar dari tempat asalnya ke bagian lain tubuh, tumor baru mempunyai macam yang sama dari sel-sel yang abnormal dan nama yang sama seperti tumor primernya. Contohnya, jika kanker leher rahim menyebar ke paru-paru, sel-sel kanker didalam paru-paru sebenarnya adalah sel-sel kanker leher rahim. Penyakitnya adalah kanker leher rahim yang metastatik, bukan kanker paru-paru. Untuk sebab ini, ia dirawat sebagai kanker leher rahim, bukan kanker paru-paru. Dokter-dokter menyebut tumor baru penyakit "jauh" atau metastatik.

B.        RUMUSAN MASALAH
1.    Apa yang dimaksud  tumor jinak dan ganas serviks ?
2.    Apa penyebab terjadinya tumor jinak dan ganas serviks ?
3.    Apa tanda dan gejala tumor jinak dan ganas serviks ?
4.    Bagaimana cara tes skrining tumor jinak dan ganas serviks ?
5.    Bagaimana pengobatan tumor jinak dan ganas serviks ?

C.        TUJUAN
1.    Kita mengetahui tumor jinak dan ganas serviks
2.    Kita mengetahui bagaimana cara mengatasi tumor jinak dan ganas serviks
D.        MANFAAT
Manfaat  yang diharapkan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
1.   Untuk memberikan gambaran tentang tumor jinak dan ganas serviks
2.   Sebagai bahan masukan untuk memperluas dan memperdalam pemahaman tentang tumor jinak dan ganas serviks


BAB II
TINJAUAN TEORI
A.    DEFINISI
Kanker serviks adalah penyakit akibat tumor ganas pada daerah mulut rahim sebagai akibat dari adanya pertumbuhan jaringan yang tidak terkontrol dan merusak jaringan normal di sekitarnya (FKUI, 1990; FKKP, 1997).
B.    ETIOLOGI
Studi-studi telah menemukan sejumlah faktor-faktor yang mungkin meningkatkan risiko kanker leher rahim. Faktor-faktor ini mungkin bekerja bersama untuk bahkan lebih meningkatkan risiko:
1.    Human papillomaviruses (HPVs): Infeksi HPV adalah faktor risiko utama untuk kanker leher rahim. HPV adalah kelompok dari virus-virus yang dapat menginfeksi leher rahim (cervix). Infeksi-infeksi HPV adalah sangat umum. Viris-virus ini dapat ditularkan dari orang ke orang melalui kontak seksual. Kebanyakan dewasa-dewasa pernah terinfeksi dengan HPV pada suatu ketika dalam kehidupannya. Beberapa tipe-tipe HPV dapat menyebabkan perubahan-perubahan pada sel-sel leher rahim. Perubahan-perubahan ini dapat menjurus pada kutil-kutil genital (alat kemaluan), kanker, dan persoalan-persoalan lain. Dokter-dokter dapat memeriksa untuk HPV bahkan jika tidak ada kutil-kutil atau gejala-gejala lainnya.
Jika seorang wanita mempunyai infeksi HPV, dokternya dapat mengdiskusikan cara-cara untuk menghindari terinfeksinya orang lain. Tes Pap dapat mendeteksi perubahan-perubahan sel pada leher rahim yang disebabkan oleh HPV. Perawatan dari perubahan-perubahan sel ini dapat mencegah kanker leher rahim. Ada beberapa metode-metode perawatan, termasuk pembekuan (freezing) atau pembakaran (burning) jaringan yang terinfeksi. Beberapa obat-obatan juga bermanfaat.
2.    Ketiadaan dari tes-tes Pap secara teratur: Kanker leher rahim adalah lebih umum diantara wanita-wanita yang tidak mempunyai tes-tes Pap yang teratur (reguler). Tes Pap membantu dokter-dokter mencari sel-sel sebelum bersifat kanker (precancerous cells). Perawatan perubahan-perubahan leher rahim sebelum bersifat kanker seringkali mencegah kanker.
3.    Sistim imun yang melemah (sistim pertahanan alamiah tubuh): Wanita-wanita dengan infeksi HIV (virus yang menyebabkan AIDS) atau yang meminum obat-obat penekan sistim imun mempunyai risiko yang lebih tinggi dari rata-rata mengembangkan kanker leher rahim. Untuk wanita-wanita ini, dokter-dokter menyarankan screening secara teratur (regular screening) untuk kanker leher rahim.
4.    Umur: Kanker leher rahim terjadi paling sering pada wanita-wanita berumur lebih dari 40 tahun.
5.    Sejarah seksual: Wanita-wanita yang telah mempunyai banyak mitra-mitra seksual mempunyai risiko yang lebih tinggi dari rata-rata mengembangkan kanker leher rahim. Juga, seorang wanita yang telah mempunyai hubungan seksual dengan seorang pria yang telah mempunyai banyak mitra-mitra seksual mungkin berisiko lebih tinggi mengembangkan kanker leher rahim. Pada kedua kasus-kasus, risiko mengembangkan kanker leher rahim lebih tinggi karena wanita-wanita ini mempunyai risiko infeksi HPV yang lebih tinggi dari rata-rata.
6.    Merokok: Wanita-wanita dengan infeksi HPV yang merokok mempunyai risiko kanker leher rahim yang lebih tinggi daripada wanita-wanita dengan infeksi HPV yang tidak merokok.
7.    Menggunakan pil-pil pengontrol kelahiran untuk waktu yang lama: Menggunakan pil-pil pengontrol kelahiran untuk waktu yang lama (5 tahun atau lebih) dapat meningkatkan risiko kanker leher rahim diantara wanita-wanita dengan infeksi HPV.
8.    Mempunyai banyak anak: Studi-studi menyarankan bahwa melahirkan banyak anak-anak dapat meningkatkan risiko kanker leher rahim diantara wanita-wanita dengan infeksi HPV.
C.   TES SKRINING
Screening untuk memeriksa perubahan-perubahan leher rahim sebelum adanya gejala-gejala adalah sangat penting. Screening dapat membantu dokter mencari sel-sel abnormal sebelum kanker berkembang. Mencari dan merawat sel-sel abnormal dapat mencegah kebanyakan kanker leher rahim. Juga, screening dapat membantu mencari kanker dini, ketika perawatan kemungkinan menjadi efektif.
Dokter-dokter merekomendasikan bahwa wanita-wanita membantu mengurangi risiko kanker leher rahim mereka dengan mempunyai tes-tes Pap secara teratur. Tes Pap (kadangkala disebut Pap smear atau cervical smear) adalah tes yang mudah untuk melihat sel-sel leher rahim. Untuk kebanyakan wanita-wanita, tesnya tidak menyakitkan. Tes Pap dilakukan di ruang praktek dokter atau klinik sewaktu pemeriksaan pelvik (pelvic). Dokter atau suster memarut/menggores satu contoh sel-sel leher rahim, dan kemudian mencoreng sel-sel itu pada sebuah kaca mikroskop. Pada tipe baru dari tes Pap (tes Pap yang berdasarkan pada cairan), sel-sel itu dibilas kedalam wadah cairan yang kecil. Sebuah mesin khusus menaruh sel-sel pada kaca-kaca mikroskop. Untuk kedua tipe dari tes Pap, laboratorium memeriksa sel-sel pada kaca mikroskop untuk kelainan-kelainan dibawah sebuah mikroskop.
Tes-tes Pap dapat menemukan kanker leher rahim atau sel-sel abnormal yang dapat menjurus pada kanker leher rahim. Dokter-dokter secara umum merekomendasikan bahwa:
1.    Wanita-wanita harus mulai mempunyai tes-tes Pap 3 tahun setelah mereka mulai mempunyai hubungan seksual, atau ketika mereka mencapai umur 21 tahun (yang mana saja yang datang lebih dahulu).
2.    Kebanyakan wanita-wanita harus mempunyai tes Pap paling sedikit satu kali setiap 3 tahun.
3.    Wanita-wanita berumur 65 sampai 70 tahun yang telah mempunyai paling sedikit tiga tes-tes Pap normal dan tidak ada tes-tes Pap abnormal dalam 10 tahun terakhir dapat memutuskan, setelah bicara dengan dokternya, untuk memberhentikan screening kanker leher rahim.
4.    Wanita-wanita yang telah mempunyai hysterectomy (operasi) untuk mengangkat kandungan (uterus) dan leher rahim (cervix), juga disebut total hysterectomy, tidak perlu mempunyai screening kanker leher rahim. Bagaimanapun, jika operasi adalah perawatan untuk sel-sel sebelum bersifat kanker atau kanker, wanita -wanita itu harus terus menerus menjalankan screening.
D.   TANDA dan GEJALA
Ketika penyakitnya memburuk, wanita-wanita dapat mencatat satu atau lebih dari gejala-gejala ini:
1.    Perdarahan vagina yang abnormal
2.    Perdarahan yang terjadi diantara periode-periode teratur menstruasi
3.    Perdarahan setelah hubungan seks, penyemprotan air, atau suatu pemeriksaan pelvic
4.    Periode-periode menstruasi yang berlangsung lebih lama dan lebih berat daripada sebelumnya
5.    Perdarahan setelah menopause
6.    Kotoran vagina yang meningkat
7.    Nyeri Pelvic
8.    Nyeri sewaktu hubungan seks
E.    KLASIFIKASI KLINIS
Tingkat-tingkat dari kanker leher rahim:
1.    Tingkat 0: Kanker hanya ditemukan pada lapisan atas dari sel-sel pada jaringan yang melapisi leher rahim. Tingkat 0 juga disebut carcinoma in situ.
2.    Tingkat I: Kanker telah menyerang leher rahim dibawah lapisan atas dari sel-sel. Itu ditemukan hanya di leher rahim.
3.    Tingkat II: Kanker meluas melewati leher rahim kedalam jaringan-jaringan berdekatan. Ia meluas ke bagian atas dari vagina. Kanker tidak menyerang ke bagian ketiga yang lebih rendah dari vagina atau dinding pelvic (lapisan dari bagian tubuh antara pinggul).
4.    Tingkat III: Kanker meluas ke bagian bawah dari vagina. Ia juga mungkin telah menyebar ke dinding pelvic dan simpul-simpul getah bening yang berdekatan.
5.    Tingkat IV: Kanker telah menyebar ke kandung kemih, rektum, atau bagian-bagian lain tubuh.
6.    Terjadinya kembali kanker: Kanker telah dirawat, namun telah kembali setelah periode waktu yang selama waktu ini tidak dapat terdeteksi. Kanker mungkin timbul kembali pada leher rahim atau pada bagian-bagian lain tubuh.
F.    TERAPI
1.    Radiasi
1)    Dapat dipakai untuk semua stadium
2)    Dapat dipakai untuk wanita gemuk tua dan pada medical risk
3)    Tidak menyebabkan kematian seperti operasi.
Dosis :
Penyinaran ditujukan pada jaringan karsinoma yang terletak diserviks
Komplikasi
radiasi :
a)    Kerentanan kandungan kencing
b)    Diarrhea
c)    Perdarahan rectal
d)    Fistula vesico atau rectovaginalis
2.    Operasi
1)    Operasi limfadektomi untuk stadium I dan II
2)    Operasi histerektomi vagina yang radikal
3.    Kombinasi
Radiasi dan pembedahan :
Tidak dilakukan sebagai hal yang rutin, sebab radiasi menyebabkan bertambahnya vaskularisasi, odema. Sehingga tindakan operasi berikutnya dapat mengalami kesukaran dan sering menyebabkan fistula, disamping itu juga menambah penyebaran kesistem limfe dan peredaran darah.
4.    Cytostatika : Bleomycin, terapi terhadap karsinoma serviks yang radio resisten. 5 % dari karsinoma serviks adalah resisten terhadap radioterapi, diangap resisten bila 8-10 minggu post terapi keadaan masih tetap sama.

BAB III
PENUTUP
A.    KESIMPULAN
Diantara tumor ganas ginekologi, kanker serviks uterus masih menjadi peringkat pertama di Indonesia. Umur penderita antara 30 – 60 tahun terbanyak antara 45 – 50 tahun.Sebab langsung dari kanker serviks belum diketahui. Ada bukti kuat kejadiannya mempunyai hubungan erat dengan sejumlah faktor ekstrinsik, diantaranya yang penting: jarang ditemukan pada perawan (virgo).
Insidensi lebih tinggi pada mereka yang kawin daripada tidak kawin. Terutama pada gadis yang pertama kali (caitarche) dialami pada usia amat muda (<16 tahun). Insedensi meningkan dengan tingginya paritas apalagi bila jarak persalinannya terlalu dekat. Mereka dari golongan sosial ekonomi rendah (higeiene seksual yang jelek, aktivitas seksual yang sering berganti-ganti pasangan (promiskuitas), sampai jarang pada masyarakat dijumpai pada masyarakat yang suaminya disunat (Sirkumsisi) sering ditemukan pada wanita yang mengalami infeksi virus (HPV) Human Papiloma Virus dan kebiasaan merokok.

B.    SARAN
1.    Bagi Petugas Kesehatan
Asuhan yang diberikan pada pasien lebih menekankan asuhan secara terapinetik karena sangat mempengaruhi kondisi pasien.
Pelayanan yang diberikan lebih ditingkatkan.
2.    Bagi Pasien
Hendaknya pasien bisa menjalankan dan melaksanakan nasehat-nasehat serta asuhan yang telah diberikan.
3.    Bagi Pendidik
Sebagai tambahan yang perlu diteliti kembali sebagai tambahan bahan ajar yang berguna bagi peserta didik.
4.    Peserta Didik
Sebagai acuan atau perbandingan yang harus dipelajari dan diteliti kembali.

DAFTAR PUSTAKA

 Prawiroharjo, Sarwono(2009).Ilmu Kandungan, Jakarta: P.T.Bina Pustaka Sarwono 
          Prawirohardjo                           
Manuaba Ida Bagus Gde, Prof, Dr, SpOG,2009.Memahami Kesehatan Reproduksi                                
Wanita, Jakarta: EGC
http://.kanker-serviks-kanker-mulut-rahim.html. Diunduh tanggal 12 September 2012
Pukul 09.00 WIB










Tidak ada komentar:

Posting Komentar