Daftar Postingan Saya

Rabu, 18 September 2013

MAKALAH PENYAKIT CHIKUNGUNYA



MAKALAH
PENYAKIT CHIKUNGUNYA

Dosen Pengampu : Casaeri, S.KM., M. Kes
Untuk memenuhi tugas mata kuliah Epidemiologi


                                          

Disusun oleh :

                          Nurul Istiq Fitriyah               
                        NIM : AKU.11.039



AKADEMI KEBIDANAN UNISKA KENDAL
Jalan Soekarno-Hatta No. 99 Kendal Telp (0294) 381299
2012/2013







DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL................................................................................................ i
KATA PENGANTAR............................................................................................. ii
DAFTAR ISI.......................................................................................................... iii

BAB I      PENDAHULUAN................................................................................. 1
               Latar Belakang....................................................................................... 1

BAB II    TINJAUAN TEORI................................................................................. 3
A.     Pengertian..................................................................................... 3
B.     Etiologi............................................................................................ 4
C.     Patofisilogi..................................................................................... 7
D.     Faktor Resiko...................................................................................
E.     Tatalaksana............................................................................
F.     Pencegahan dan Pemberantasan.....................................

BAB III    PENUTUP........................................................................................... 12
A.  Kesimpulan................................................................................. 12
B.  Saran............................................................................................ 12

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................... 13

BAB I
PENDAHULUAN

Latar Belakang

Semakin majunya kehidupan semakin banyak pula masalah yang kita hadapi baik dari bidang pendidikan,ekonomi, politik, budaya, kesehatan dll. Akan tetapi semua itu memiliki keuntungan dan kerugian. Setiap masalah pasti memiliki jalan keluar walapun semua itu tidak mudah. Salah satu kesehatan yang kita hadapi adalah penyakit chikungunya yang disebabkan oleh sejenis virus yang disebut virus Chikungunya.
Chikungunya merupakan sejenis penyakit yang diperantarai oleh nyamuk. Chikungunya pertama kali ditemukan berdasarkan hasil pemeriksaan darah pada tahun 1952 di Tanzania. Di Indonesia, kejadian luar biasa (KLB) Chikungunya dilaporkan pada tahun 1982, Demam Chikungunya di Indonesia dilaporkan pertama kali di Samarinda pada tahun 1973, kemudian berjangkit di Kuala Tungkal, Martapura, Ternate, Yogyakarta (1983), Muara Enim (1999), Aceh dan Bogor (2001). Sebuah wabah Chikungunya ditemukan di Port Klang di Malaysia pada tahun 1999, selanjutnya berkembang ke wilayah-wilayah lain. Awal 2001, kejadian luar biasa demam Chikungunya terjadi di Muara Enim, Sumatera Selatan dan Aceh. Disusul Bogor bulan Oktober. Setahun kemudian, demam Chikungunya berjangkit lagi di Bekasi (Jawa Barat), Purworejo dan Klaten (Jawa Tengah). Diperkirakan sepanjang tahun 2001-2003 jumlah kasus Chikungunya mencapai 3.918 jiwa dan tanpa kematian yang diakibatkan penyakit ini.
Faktor penular utamanya adalah nyamuk Aedes aegypti. Dalam musim hujan nyamuk ini berkembang sangat cepat sehingga pada musim hujan penderita penyakit chikungunya semakin banyak dan meningkat.Selain itu, lingkungan juga bisa menjadi faktor pemicu datangnya nyamuk ini. Lingkungan yang kurang dijaga kebersihannya dan didukung oleh sikap masyarakat yang kurang peduli terhadap kebersihan lingkungan tempat tinggalnya dapat mengundang nyamuk penyebar penyakit chikungnunya.. Penyakit ini tidak dapat di tularkan secara langsung oleh penderita, seperti berjabat tangan, memakai peralatan yang sama secara bergantian. Penyakit ini ditularkan oleh nyamuk pembawa. Penyakit ini seperti penyakit demam berdarah yang ditularkan oleh faktor pembawa yaitu nyamuk. Bedanya, jika virus demam berdarah menyerang pembuluh darah, sedangkan virus Chikungunya menyerang sendi dan tulang.

BAB II
TINJAUAN TEORI


A.   Pengertian

Virus chikungunya pertama kali diidentifikasi di Tanzania, Afrika Timur tahun 1952. Tidak heran bila namanya pun berasal dari bahasa Swahlii, artinya adalah "yang berubah bentuk atau bungkuk". Postur penderita chikungunya memang kebanyakan akan membungkuk akibat nyeri hebat pada persendian tangan dan kaki.
Penyakit chikungunya merupakan penyakit yang berjangkit pada suatu kawasan atau populasi (endemik) yaitu suatu penyakit menular dengan gejala utama demam mendadak, nyeri pada persendian, terutama pada sendi lutut, pergelangan, jari kaki dan tangan serta tulang belakang, serta ruam (kumpulan bintik-bintik kemerahan) pada kulit. Gejala lainnya yang dapat dijumpai adalah nyeri otot, sakit kepala, mengigil, kemerahan pada konjungtiva, pembesaran kelenjar getah bening di bagian leher, muntah, kadang-kadang gatal terutama pada ruam.

B.   Etiologi

Penyakit Chikungunya disebabkan oleh sejenis virus yang disebut virus Chikungunya. virus Chikungunya ini masuk keluarga Togaviridae, genus alphavirus.Penyebab penyakit ini adalah sejenis virus, yaitu Alphavirus dan ditularkan lewat nyamuk Aedes aegypti. Nyamuk yang sama juga menularkan penyakit demam berdarah dengue. Meski masih "bersaudara" dengan demam berdarah, penyakit ini tidak mematikan. Penyakit Chikungunya disebarkan oleh nyamuk Aedes aegypti. Tidak ada bukti yang menunjukkan virus Chikungunya dipindahkan oleh nyamuk betina kepada telurnya sebagaimana virus demam berdarah.



C.   Patofisiologi

Penularan demam chikungunya terjadi apabila penderita yang sakit (dalam keadaan viremia) digigit oleh nyamuk penular, kemudian nyamuk tersebut mengigit orang lain. Biasanya akan terjadi penularan dari orang ke orang. Penyakit ini biasanya berlangsung selama beberapa hari, kemudian sembuh sendiri dengan masa inkubasi antara 1-12 hari (umumnya 2-4 hari).


https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjX1WjpgqXZvOErqfE0uaIesqAsyMQRP8Bz5l21rUtcq9ogTIrNxr-iizw1beWhkHw4RA_cS_Cc8XzfSVsIiT_VJZ8yCs9nce_L9fpuQdqAB6zJjR9qHVLiFNbvOcIMk4w6nDk1JH3Ukug/s1600/Demam-Berdarah-Dengue1.gif






D.   Faktor Resiko
Kedekatan tempat perkembangbiakan vektor nyamuk dengan tempat tinggal manusia merupakan faktor risiko yang signifikan untuk chikungunya serta penyakit lain yang sama dengan spesies ini. Selama wabah, insektisida dapat disemprotkan untuk membunuh nyamuk dewasa. Untuk perlindungan selama wabah chikungunya, pakaian yang digunakan harus yang panjang untuk menutup kulit sehingga nyamuk tidak langsung mengigit serta penggunaan repellents anti nyamuk sesuai ketentuan .Bagi mereka yang tidur pada siang hari seperti anak-anak, orang sakit atau tua, sebaiknya menggunakan kelambu yang berinsektisida.
Faktor risiko untuk menderita penyakit chikungunya hampir sama dengan demam berdarah yaitu keberadaan virus dan nyamuk aedes aegypti sebagai vektor penularnya. Disamping itu daya tahan tubuh pejamu berperan dalam manifestasi penyakit ini. Keberadaan nyamuk aedes aegypti sebagai vektor penyakit ini berhubungan erat dengan keadaan sanitasi Iingkungan. Kebiasaan-kebiasaan manusia yang dapat menyebabkan timbulnya tempat perindukan dan tempat istirahat nyamuk serta kebiasaan tidak melindungi diri dari gigitan nyamuk merupakan salah satu faktor risiko untuk menderita penyakit ini.

E.   Tatalaksana
Tak ada vaksin maupun obat khusus untuk chikungunya. Cukup mengonsumsi obat-obat simptomatik (pereda gejala) seperti obat penurun panas atau penghilang rasa sakit. Yang penting cukup istirahat, minum, dan makanan bergizi. Virus chikungunya ini termasuk self limiting disease alias akan hilang dengan sendirinya. Namun, rasa nyeri akan tetap ada dalam hitungan minggu.
Bagi penderita, sangat dianjurkan untuk makan makanan yang bergizi, cukup karbohidrat dan terutama protein serta minum sebanyak mungkin. Perbanyak mengkonsumsi buah-buahan segar. Sebaiknya minum jus buah segar. Setelah lewat lima hari, demam akan berangsur-angsur reda, rasa ngilu maupun nyeri pada persendian dan otot berkurang, dan penderitanya akan sembuh seperti semula. Vitamin peningkat daya tahan tubuh juga bermanfaat untuk menghadapi penyakit ini. Daya tahan tubuh yang bagus dan istirahat cukup bisa membuat rasa ngilu pada persendian cepat hilang. Minum banyak air putih juga disarankan untuk menghilangkan gejala demam.

F.    Pencegahan dan Pemberantasan
Satu-satunya cara menghindari penyakit ini adalah dengan menghindari/membasmi nyamuk pembawa virusnya. Nyamuk ini senang hidup dan berkembang biak di genangan air bersih seperti bak mandi, vas bunga, dan juga kaleng atau botol bekas yang menampung air bersih. Serangga yang bercorak hitam putih ini juga senang hidup di benda-benda yang menggantung seperti baju-baju yang ada di belakang pintu kamar. Selain itu, nyamuk ini juga menyenangi tempat yang gelap dan pengap.Berdasarkan pengalaman selama ini, penyakit ini sulit menyerang penderita yang sama. Tubuh penderita akan membentuk antibodi yang akan membuat mereka kebal terhadap wabah penyakit ini di kemudian hari
Mengingat penyebar penyakit ini adalah nyamuk Aedes aegypti maka cara terbaik untuk memutus rantai penularan adalah dengan memberantas nyamuk tersebut, sebagaimana sering disarankan dalam pemberantasan penyakit demam berdarah dengue. lnsektisida yang digunakan untuk membasmi nyamuk ini adalah dari golongan malation, sedangkan themopos untuk mematikan jentik-jentiknya. Malation dipakai dengan cara pengasapan (fogging), bukan dengan menyemprotkan ke dinding. Hal ini karena Aedes aegypti tidak suka hinggap di dinding, melainkan pada benda-benda yang menggantung. Namun, pencegahan yang murah dan efektif untuk memberantas nyamuk ini adalah dengan cara menguras tempat penampungan air bersih, bak mandi, vas bunga dan sebagainya, paling tidak seminggu sekali, mengingat nyamuk tersebut berkembang biak dari telur sampai menjadi dewasa dalam kurun waktu 7-10 hari.
Penyakit chikungunya ini berkait dengan kesehatan lingkungan. Kesadaran menciptakan lingkungan yang bersih menjadi keharusan tiap orang. Halaman atau kebun di sekitar rumah harus bersih dari benda-benda yang memungkinkan menampung air bersih, terutama pada musim hujan seperti sekarang. Pintu dan jendela rumah sebaiknya dibuka setiap hari, mulai pagi hari sampai sore, agar udara segar dan sinar matahari dapat masuk, sehingga terjadi pertukaran udara dan pencahayaan yang sehat. Dengan demikian, tercipta lingkungan yang tidak ideal bagi nyamuk tersebut




DAFTAR PUSTAKA



http://ms.wikipedia.org/wiki/Demam_Chikungunya diakses tanggal 29 Juni 2013 pukul 11.30 WIB

Tidak ada komentar:

Posting Komentar