. ASUHAN
KEBIDANAN IV (PATOLOGI)
Untuk memenuhi tugas mata kuliah
Asuhan Kebidanan IV (Patologi) Dokumentasi Asuhan Kebidanan pada Trimester I
dengan Hiperemesis Gravidarum
Dosen Pengampu : Hj. Masruroh, S.SiT.
MKes
Disusun oleh :
1. Nurul Istiq Fitriyah III B / AKU.11.039
2. Rina III B / AKU.11.045
3. Siti Faizah III B / AKU.11.0
AKADEMI KEBIDANAN UNISKA
KENDAL
Jalan Soekarno-Hatta No
99 Telp (0294) 381299
2011/2012
KATA
PENGANTAR
Puji syukur Alhamdulillah kami panjatkan kehadirat
Allah SWT atas rahmat hidayah dan inayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan
tugas makalah Dokumentasi Askeb Patologi.
Penyusun
berharap tulisan ini bisa memberikan wawasan luas untuk memahami tentang
Dokumentasi Askeb Pathologi dengan “Kehamilan Trimester I dan Trimester II” .
Selain itu penyusun berharap tulisan ini dapat menjadi dasar pengantar dan
pemenuhan materi perkuliahan Asuhan Patologi Kebidanan.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan tugas
makalah ini masih jauh dari kesempurnaan maka dari itu penulis mengharapkan
kritik dan saran dari pembaca yang bersifat sangat membangun, penulis
mengharapkan demi kesempurnaan makalah ini dan semoga tulisan ini bermanfaat
bagi kita semua.
Akhir kata, kami ucapkan terima kasih pada semua
pihak yang telah membantu penyusunan tulisan ini. Semoga Allah SWT memberkati
kita semua.
Kendal, Oktober 2012
Penyusun
DAFTAR
ISI
HALAMAN
JUDUL.......................................................................................... i
KATA
PENGANTAR........................................................................................ ii
DAFTAR ISI..................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang............................................................................ 1
B. Rumusan
Masalah...................................................................... 1
C. Tujuan Umum........................................................................... .. 2
D. Tujuan
Khusus..........................................................................
2
E.
Manfaat Penulisan ................................................................... 3
BAB II TINJAUAN
TEORI
A. Pengertian ................................................................................ .. 4
B. Etiologi...................................................................................... .. 4
C. Patofisiologi............................................................................... .. 5
D. Tanda dan
Gejala..................................................................... .. 6
E. Komplikasi................................................................................ .. 7
F. Pemeriksaan
Diagnostik........................................................... .. 7
G. Penatalaksanaan...................................................................... .. 7
H. Obat-obatan.............................................................................. .. 8
I. Isolasi........................................................................................ .. 8
J. Terapi
Psikologik...................................................................... .. 8
K. Cairan
Parenteral...................................................................... .. 8
L. Penghentian
Kehamilan............................................................ .. 8
M. Diet............................................................................................ .. 9
N. Prognosis.................................................................................. .. 9
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan............................................................................... 10
B. Saran........................................................................................ 11
DAFTAR
PUSTAKA
BAB
I
PENDAHULUAN
A. LATAR
BELAKANG
Mortalitas dan
morbiditas pada wanita hamil dan bersalin adalahmasalah besar bagi negara-negara berkembang. Di negara miskin, sekitar 20-50% kematian wanita usia subur disebabkan hal yang
berkaitan dengankehamilan. Menurut data statistik yang dikeluarkan WHO
sebagai badan PBByang menangani masalah bidang kesehatan, tercatat angka
kematian ibu dalamkehamilan dan persalinan
di dunia mencapai 515.000 jiwa setiap tahun(WHO, 2008).Survey Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) 2007
menyatakan bahwa Angka Kematian
Ibu (AKI) di Indonesia mencapai 248 per 100.000kelahiran hidup, sebagai angka tertinggi di ASEAN. Tingginya angkakematian ibu ini disebabkan oleh berbagai penyebab
yang kompleks, yaitusosial, budaya, ekonomi, tingkat pendidikan, fasilitas
pelayanan kesehatan,dan gender, dan
penyebab langsung kematian ibu di Indonesia adalah perdarahan, infeksi, eklamsi, partus lama
dan komplikasi abortus. Hal inimenempatkan upaya penurunan AKI sebagai
program prioritas pemerintah.Kehamilan merupakan suatu peristiwa yang unik dan
penuh misteri bagisetiap pasangan suami istri. Setiap kehamilan diharapkan
dapat berakhir amandan sejahtera baik bagi
Ibu maupun bagi janinnya, oleh karena itu pelayanan kesehatan maternal yang
bermutu sangatlah penting dan semua perempuandiharapkan dapat memperoleh akses terhadap pelayanan
kesehatan tersebut.Mual (nausea) dan muntah
(emesis gravidarum) adalah gejala yangwajar dan sering didapatkan pada
kehamilan trimester I. Mual biasanya terjadi pada
pagi hari, tetapi dapat pula timbul setiap saat dan malam hari. Gejala-gejala ini kurang lebih terjadi setelah 6 minggu
setelah hari pertama haidterakhir dan berlangsung selama kurang lebih 10 minggu
(Prawirohardjo,2005).Mual dan muntah terjadi pada 60-80% primi gravida
dan 40-60% multigravida. Satu diantara seribu kehamilan, gejala-gejala ini
menjadi lebih berat.Perasaan mual ini
disebabkan oleh karena meningkatnya kadar hormonestrogen dan HCG dalam serum. Pengaruh fisiologik kenaikan hormon
ini belum jelas, mungkin karena sistem saraf pusat atau pengosongan
lambungyang berkurang. Pada umumnya wanita dapat menyesuaikan dengan
keadaanini, meskipun demikian gejala mual dan muntah yang berat dapat
berlangsungsampai 4 bulan. Pekerjaan
sehari-hari menjadi terganggu dan keadaan umummenjadi buruk. Keadaan
inilah yang disebut hiperemesis gravidarum.
B. RUMUSAN
MASALAH
Adapun masalah
yang dibahas dalam makalah ini adalah tentang
Dokumentasi Askeb Pathologi dengan “Kehamilan
Trimester I dan Trimester II dengan Hiperemesis Gravidarum”.
C. TUJUAN UMUM
Adapun tujuan umum dibuatnya
makalah ini adalah untuk dapat memaparkan dan menjelaskan tentang Dokumentasi
Askeb Pathologi dengan “Kehamilan Trimester I dan Trimester II dengan
Hiperemesis Gravidarum”.
D. TUJUAN
KHUSUS
Setelah kami paparkan tujuan umum
kami membuat makalah ini juga mempunyai tujuan khusus yang hendak kami capai
adalah untuk mengetahui dan memahami
serta kami dapat mengimplementasikan ilmu promosi kesehatan . Untuk
pengetahuan kami dan untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.
E. MANFAAT
PENULISAN
Adapun manfaat yang dapat diperoleh
dari penulisan makalah ini adalah sebagai bahan pembelajaran untuk mahasiswa
guna menambah wawasan mengenai makalah ini, juga untuk penilaian untuk dosen Pembina
untuk dapat menilai kami baik dari segi pengetahuan maupun dari segi tanggung
jawab kami, serta untuk menjadi bahan bacaan di perpustakaan untuk intitusi.
BAB II
TINJAUAN
TEORI
A.
Pengertian
Hiperemesis Gravidarum adalah mual dan muntah yang berlebihan
sehingga pekerjaan sehari-hari terganggu dan keadaan umum ibu menjadi buruk.
(Sarwono Prawirohardjo, Ilmu Kebidanan, 1999).
Hiperemesis gravidarum adalah muntah yang terjadi sampai umur kehamilan 20
minggu, begitu hebat dimana segala apa yang dimakan dan diminum dimuntahkan
sehingga mempengaruhi keadaan umum dan pekerjaan sehari-hari, berat badan
menurun, dehidrasi, terdapat aseton dalam urine, bukan karena penyakit seperti
Appendisitis, Pielitis dan sebagainya.
Dalam buku obstetri patologi (1982) Hiperemesis Gravidarum adalah suatu
keadaan dimana seorang ibu hamil memuntahkan segala apa yang di makan dan di
minum sehingga berat badannya sangat turun, turgor kulit kurang, diuresis
kurang dan timbul aseton dalam air kencing.
Hiperemesis Gravidarum adalah suatu keadaan pada ibu hamil yang ditandai
dengan muntah-muntah yang berlebihan (muntah berat) dan terus-menerus pada
minggu kelima sampai dengan minggu kedua belas Penyuluhan Gizi Rumah Sakit A.
Wahab Sjahranie Samarinda
B.
Etiologi
Penyebab Hiperemesis gravidarum
belum diketahui secara pasti. Perubahan-perubahan anatomik pada otak, jantung,
hati dan susunan saraf disebabkan oleh kekurangan vitamin serta zat-zat lain
akibat inanisi.
Beberapa
faktor predisposisi dan faktor lain yang ditemukan :
1. Faktor predisposisi yang sering dikemukakan adalah
primigravida, mola hidatidosa dan kehamilan ganda. Frekuensi yang tinggi pada
mola hidatidosa dan kehamilan ganda memimbulkan dugaan bahwa faktor hormon
memegang peranan, karena pada kedua keadaan tersebut hormon Khorionik
gonadotropin dibentuk berlebihan.
2. Masuknya vili khorialis dalam sirkulasi maternal dan
perubahan metabolik akibat hamil serta resistensi yang menurun dari pihak ibu
tehadap perubahan ini merupakan faktor organik.
3. Alergi sebagai salah satu respon dari jaringan.ibu
terhadap anak, juga disebut sebagai salah satu faktor organik.
4. Faktor psikologik memegang peranan yang penting pada
penyakit ini walaupun hubungannya dengan terjadinya hiperemesis gravidarum
belum diketahui dengan pasti. Rumah tangga yang retak, kehilangan pekerjaan,
takut terhadap kehamilan dan persalinan, takut terhadap tanggung jawab sebagai
ibu, dapat menyebabkan konflik mental yang dapat memperberat mual dan muntah
sebagai ekspresi tidak sadar terhadap keengganan menjadi hamil atau sebagai
pelarian karena kesukaran hidup. Tidak jarang dengan memberikan suasana yang
baru sudah dapat membantu mengurangi frekwensi muntah klien
C.
Patofisiologi
Ada yang menyatakan bahwa, perasaan
mual adalah akibat dari meningkatnya kadar estrogen, oleh karena keluhan ini terjadi
pada trimester pertama.
Pengaruh psikologik hormon estrogen
ini tidak jelas, mungkin berasal dari sistem saraf pusat atau akibat
berkurangnya pengosongan lambung. Penyesuaian terjadi pada kebanyakan wanita
hamil, meskipun demikian mual dan muntah dapat berlangsung berbulan-bulan.
Hiperemesis garavidarum yang
merupakan komplikasi mual dan muntah pada hamil muda, bila terjadi
terus-menerus dapat menyebabkan dehidrasi dan tidak seimbangnya elektrolit
dengan alkalosis hipokloremik.
Belum jelas mengapa gejala ini hanya
terjadi pada sebagian kecil wanita, tetapi faktor psikologik merupakan faktor
utama, disamping faktor hormonal. Yang jelas wanita yang sebelum kehamilan
sudah menderita lambung spastik dengan gejala tak suka makan dan mual, akan
mengalami emesis gravidarum yang berat.Hiperemesis gravidarum ini dapat
mengakibatkan cadangan karbohidrat dan lemak habis terpakai untuk keperluan
energi. Karena oksidasi lemak yang tak sempurna, terjadilah ketosis dengan
tertimbunnya asam aseton-asetik, asam hidroksi butirik dan aseton dalam darah.
Kekurangan cairan yang diminum dan kehilangan cairan karena muntah menyebabkan
dehidrasi, sehmgga cairan ekstraselurer dan plasma berkurang. Natrium dan Khlorida
darah turun, demikian pula Khlorida air kemih. Selain itu dehidrasi menyebabkan
hemokonsentrasi, sehingga aliran darah ke jaringan berkurang. Hal ini
menyebabkan jumlah zat makanan dan oksigen ke jaringan berkurang pula dan
tertimbunlah zat metabolik yang toksik. Kekurangan Kalium sebagai akibat dari
muntah dan bertambahnya ekskresi lewat ginjal, bertambahnya frekuensi
muntah-muntah yang lebih banyak, dapat merusak hati dan terjadilah lingkaran
setan yang sulit dipatahkan.
D.
Tanda dan Gejala
Hiperemesis gravidarum, menurut berat ringannya gejala
dapat dibagi dalam 3 (tiga) tingkatan yaitu :
1.
Tingkatan I :
Muntah terus
menerus yang mempengaruhi keadaan umum penderita, ibu merasa lemah, nafsu makan
tidak ada, berat badan menurun dan nyeri pada epigastrium. Nadi meningkat
sekitar 100 kali per menit, tekanan darah sistol menurun turgor kulit
berkurang, lidah mengering dan mata cekung.
2. Tingkatan II :
Penderita
tampak lebih lemah dan apatis, turgor kulit lebih berkurang, lidah mengering
dan nampak kotor, nadi kecil dan cepat, suhu kadang-kadang naik dan mata
sedikit ikterus. Berat badan menurun dan mata menjadi cekung, tensi rendah,
hemokonsentrasi, oliguri dan konstipasi.
Aseton dapat tercium dalam hawa pernapasan, karena
mempunyai aroma yang khas dan dapat pula ditemukan dalam kencing.
3.
Tingkatan III:
Keadaan umum
lebih parah, muntah berhenti, kesadaran menurun dan somnolen sampai koma, nadi
kecil dan cepat, suhu badan meningkat dan tensi menurun. Komplikasi fatal dapat
terjadi pada susunan saraf yang dikenal sebagai ensefalopati Wemicke, dengan
gejala : nistagtnus dan diplopia. Keadaan ini adalah akibat sangat kekurangan
zat makanan, termasuk vitamin B kompleks. Timbulnya ikterus adalah tanda adanya
payah hati.
E.
Komplikasi
Dehidrasi berat, ikterik, takikardia,
suhu meningkat, alkalosis, kelaparan gangguan emosional yang berhubungan dengan
kehamilan dan hubungan keluarga, menarik diri dan depresi.
F.
Pemeriksaan Diagnostik
1. USG (dengan menggunakan waktu yang tepat) : mengkaji
usia gestasi janin dan adanya gestasi multipel, mendeteksi abnormalitas janin,
melokalisasi plasenta.
2. Urinalisis : kultur, mendeteksi bakteri, BUN.
3. Pemeriksaan fungsi hepar: AST, ALT dan kadar LDH.
G.
Penatalaksanaan
Pencegahan terhadap Hiperemesis
gravidarum perlu dilaksanakan dengan jalan memberikan pcnerapan tentang
kehamilan dan persalinan sebagai suatu proses yang fisiologik, memberikan
keyakinan bahwa mual dan kadang-kadang muntah merupakan gejala yang flsiologik
pada kehamilan muda dan akan hilang setelah kehamilan 4 bulan, mengajurkan
mengubah makan sehari-hari dengan makanan dalam jumlah kecil tetapi lebih
sering. Waktu bangun pagi jangan segera turun dari tempat tidur, tetapi
dianjurkan untuk makan roti kering atau biskuit dengan teh hangat.Makanan yang
berminyak dan berbau lemak sebaiknya dihindarkan. Makanan dan minuman sebaiknya
disajikan dalam keadaan panas atau sangat dingin.
H.
Obat-obatan
Sedativa yang sering digunakan
adalah Phenobarbital. Vitamin yang dianjurkan Vitamin B1 dan B6 Keadaan yang
lebih berat diberikan antiemetik sepeiti Disiklomin hidrokhloride atau
Khlorpromasin. Anti histamin ini juga dianjurkan seperti Dramamin, Avomin.
I.
Isolasi
Penderita disendirikan dalam kamar
yang tenang tetapi cerah dan peredaran udara yang baik. Tidak diberikan
makan/minuman selama 24 -28 jam. Kadang-kadang dengan isolasi saja
gejaia-gejala akan berkurang atau hilang tanpa pengobatan.
J.
Terapi psikologik
Perlu diyakinkan pada penderita
bahwa penyakit dapat disembuhkan, hilangkan rasa takut oleh karena kehamilan,
kurangi pekerjaan yang serta menghilangkan masalah dan konflik, yang kiranya
dapat menjadi latar belakang penyakit ini.
K.
Cairan parenteral
Berikan cairan- parenteral yang
cukup elektrolit, karbohidrat dan protein dengan Glukosa 5% dalam cairan garam
fisiologik sebanyak 2-3 liter per hari. Bila perlu dapat ditambah Kalium dan
vitamin, khususnya vitamin B kompleks dan vitamin C. Bila ada kekurangan protein,
dapat diberikan pula asam amino secara intra vena.
L.
Penghentian kehamilan
Pada sebagian kecil kasus keadaan
tidak menjadi baik, bahkan mundur. Usahakan mengadakan pemeriksaan medik dan
psikiatri bila keadaan memburuk. Delirium, kebutaan, tachikardi, ikterus anuria
dan perdarahan merupakan manifestasi komplikasi organik. Dalam keadaan demikian
perlu dipertimbangkan untuk mengakhiri kehamilan. Keputusan untuk melakukan
abortus terapeutik sering sulit diambil, oleh karena di satu pihak tidak boleh
dilakukan terlalu cepat, tetapi dilain pihak tak boleh menunggu sampai terjadi
gejala ireversibel pada organ vital.
M.
Diet
1.
Diet
hiperemesis I diberikan pada hiperemesis tingkat III
Makanan hanya berupa rod kering dan buah-buahan.
Cairan tidak diberikan bersama makanan tetapi 1 — 2 jam sesudahnya. Makanan ini
kurang dalam semua zat – zat gizi, kecuali vitamin C, karena itu hanya
diberikan selama beberapa hari.
2.
Diet
hiperemesis II diberikan bila rasa mual dan muntah berkurang
Secara berangsur mulai diberikan makanan yang bernilai
gizi linggi. Minuman tidak diberikan bersama makanan . Makanan ini rendah dalam
semua zat-zal gizi kecuali vitamin A dan D.
3.
Diet
hiperemesis III diberikan kepada penderita dengan hiperemesis ringan
Menurut kesanggupan penderita minuman boleh diberikan bersama makanan.
Makanan ini cukup dalam semua zat gizi kecuali Kalsium.
N.
Prognosis
Dengan penanganan yang baik
prognosis Hiperemesis gravidarum sangat memuaskan. Penyakit ini biasanya dapat
membatasi diri, namun demikian pada tingkatan yang berat, penyakit ini dapat
mengancam jiwa ibu dan janin.
BAB
III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Hiperemesis Gravidarum adalah mual dan muntah yang berlebihan
sehingga pekerjaan sehari-hari terganggu dan keadaan umum ibu hamil pun akan menjadi
buruk.
Hiperemesis gravidarum adalah muntah yang terjadi
kehamilan usia muda pada umur kehamilan trimester satu sampai dengan memasuki
trimester ke dua, begitu hebat dimana segala apa yang dimakan dan diminum
dimuntahkan sehingga mempengaruhi keadaan umum ibu yang sedang hamil dan
pekerjaan sehari-hari, berat badan menurun, dehidrasi, terdapat aseton dalam
urine, bukan karena penyakit seperti Appendisitis, Pielitis dan sebagainya
namun karena adanya ketidak normalan ibu dalam menjalani kehamilan ini.
Oleh karena itu pada ibu hamil yang sedang mengalami
mual munta pada kehamilannya jangan dianggap biasa, karena mual muntah yang
berlebihan pada saat ibu hamil akan mengakibatkan keadaan ibu menjadi lemah dan
perkembangan janin terganggu.
B.
SARAN
1. Bagi Mahasiswa
Diharapkan makalah ini dapat menambah pengetahuan
mahasiswa dalam mengenali
mual muntah pada ibu hamil yang berlebihan dan dapat mengganggu kesehatan ibu
dan perkembangan janin.
2. Bagi
Petugas Kesehatan
Diharapkan dengan makalah ini dapat meningkatkan
pelayanan kesehatan dengan disertainya makalah
mengenai hiperemesis gravidarum ini mampu memberikan referensi yang berguna
untuk meningkatkan penanganan dan pengetahuan bagi petugas medis untuk merawat
ibu hamil yang mengalami mual muntah berlebihan.
DAFTAR
PUSTAKA
Mansjoer arif. 2001.Kapita selekta kedokteran. Jakarta : Media aesculapius edisi III
Dompas, Robin.1960.Ilmu kesehatan Ibu Hamil.Jakarta:EGC
Soetjiningsih.2010.Masalah
yang dialami ibu hamil trimester satu .
Jakarta: EGC
Hurlock,dkk. 1978.Penanganan
hiperemesis gravidarum pada kehamilan usia muda .Jakarta: Erlangga
BAB III
ASUHAN KEBIDANAN PATOLOGIS PADA KEHAMILAN
DENGAN HIPEREMISIS GRAVIDARUM
TERHADAP NY. ”L” DI RB DO’A IBU TAMAN BOGO PURBOLINGGO LAMPUNG TIMUR
TAHUN 2007
Tanggal : 3 – 2 – 2007 Pukul
: 17.00 Wib
A. Pengkajian
I.
Identitas
Nama : Ny. Lusia Nursih Nama Suami : Tn. Miswadi
Umur
: 21 th Umur : 23 th
Agama
: Islam Agama : Islam
Suku
/ Bangsa : Jawa/Indonesia Suku
/ Bangsa : Jawa/Indonesia
Pendidikan : SMA Pendidikan : SMU
Pekerjaan :
IRT Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat :
Tambah Dadi Alamat :
Tambah Dadi
II.
Anamnesa (Data Subjektif)
Pada tanggal : 3
– 2 – 2007 Pukul : 17.00 Wib
- Alasan kunjungaan saat ini
- Riwayat kehamilan ini
Riwayat Menstruasi
HPHT 12–
11– 2006, pasti 7 hari, banyaknya 3 x
ganti pembalut, haid sebelumnya tanggal 13 – 10 – 06 lamanya 7 hari, banyaknya
3x ganti pembalut, siklus 28 hari teratur tapsiran partus tanggal 17 – 8 – 06
Tanda-tanda
kehamilan (Trimester I)
Hasil tes
kehamilan tanggal 23 – 12 – 2006, hasil positif (+)
Keluhan yang dirasakan
Ibu mual dan muntah dengan terus menerus
(frekuensi muntah > 7 kali)
Diet / makan
Ibu mengatakan makan 3x sehari
dengan nasi, lauk dan sayur dengan porsi sedikit perubahan makan yang dialami,
sudah 3 hari ibu tidak mau makan, setiap makan ibu selalu muntah, begitupun
jika minum air dingin.
Pola Eliminasi
BAK : ibu
mengatakan BAK baru 1 kali pada hari itu dengan jumlah sedikit.
BAB
: ibu mengatakan BAB 1 kali / hari
Aktivitas Sehari – Hari
Ibu
mengatakan tidak dapat tidur karena keluhan yang dirasakannya dalam sehari. Ibu
hanya dapat tidur kurang lebih 2-3 jam dengan keadaan yang terputus-putus.
Akfitas
seksual : ibu
mengatakan sebelum sakit dilakukan 2 kali seminggu, tapi saat sakit tidak
dilakukan.
Pekerjaan : ibu tidak dapat melakukan aktivitas sebagai
ibu rumah tangga selama sakit karena badan terasa lemas dan kepala pusing
Imunisasi : TT1 pada tanggal 3-2-2007, TT2
belum dilakukan.
Kontrasepsi yang pernah digunakan
Ibu mengatakan tidak pernah menggunakan
kontrasepsi
- Riwayat Kehamilan, Persalinan, Nifas yang lalu
Tidak ada, karena ini merupakan kehamilan yang
pertama
- Riwayat Kesehatan
-
Ibu
tidak mengalami penyakit kronis atau menular
-
Ibu
tidak pernah menggunakan alkohol / obat-obatan
-
Ibu
tidak pernah merokok dan makan sirih
-
Iritasi
vagina / ganti pakaian dalam : 3x / hari
- Riwayat Sosial
Ibu mengatakan kehamilan ini direncakan / diinginkan, jenis kelamin yang
diharapkan laki-laki status perkawinan syah 1x lama perkawinan 3 tahun, tinggal
dengan mertua, ibu tidak percaya yang berhubungan dengan kehamilan, persalinan
dan nifas, ibu menginginkan bidan untuk emmbantu persalinan.
- Riwayat Kesehatan Keluarga
Ibu mengatakan tidak ada
penyakit keturunan
III.
Pemeriksaan
1.
Keadaan Umum :
lemah, kesadaran : compresmetis
Keadaan
emosional : gelisah dan cemas
2.
Ukuran LILA :
23,5 cm
3.
Tanda vital
-
TD : 100/60 mmHg
-
Suhu :
370C
-
Nadi :
100 x/mnt
-
Pernafasan :
20 x/mnt
-
BB : 41kg sebelum hamil, sekarang
: 31 kg
4.
Tinggi badan :
155 cm
5.
Pemeriksaan fisik
Muka
Kelopak mata :
simetris kanan dan kiri
Conjungtiva : agak pucat
Sklera : ikterus
Mulut dan gigi
Lidah dan graham :
kering dan kotor
Gigi : tidak caries dan
tidak berlubang
Kelenjar
tyroid : tidak ada pembesaran kelenjar getah bening
Kelenjar
getah bening : tidak ada pembesaran kelenjar getah bening
Dada
- Jantung : tidak jantung terdengar cepat dan teratur
- Paru-paru : tidak ada bunyi ronchi dan weezing
- Payudara : membesar dan simetris kanan dan kiri, puting
susu menonjol tidak ada pengeluaran colostrum dan tidak ada rasa nyeri
Abdomen
a.
Bekas
luka operasi : tidak ada bekas
luka operasi
b.
Pemeriksaan palpasi
Leopold I :
TFU : 3 jari diatas simpisis
Leopold
II : belum teraba
Leopold
II : belum teraba
Leopold
IV : belum teraba
c.
Auskultasi
DJJ :
belum terdengar
Punctum maximum : -
Punggung dan pinggang
Tidak ada kelainan dan tidak ada nyeri
Ektremtias
-
Oedema :
tidak ada oedema
-
Varices :
tidak ada varices
-
Reflek
patella :
positif kanan dan kiri
Pemeriksaan panggul : tidak dilakukan
1.
Pemeriksaan dengan spekulum : tidak dilakukan
2.
Pemeriksaan bimanual : tidak dilakukan
IV.
Laboratorium
-
Protein urin :
tidak dilakukan
-
Glukosa :
tidak dilakukan
-
HB :
tidak dilakukan
B.
Identifikasi Masalah, Diagnosa dan
Kebutuhan
a.
Diagnosa
Ibu GiPoAo, hamil
12 minggu dengan hyperemisis gravidarum
Dasar :
-
HPHT :
10– 11– 2006
-
Leopold I :
3 jari diatas sympisir (ballotemen positif)
-
Leopold II :
belum teraba
-
Leopold III :
belum teraba
-
Leopold IV :
belum teraba
-
Keadaan
umum lemah, muntah terus menerus, TD : 100/80 mmHg, nadi 100 x/mnt, pernapasan
20 x/mnt, turgor kulit berkurang, lidah kering, mata cekung.
b.
Masalah
1.
Kekurangan cairan
Dasar :
-
Mual
dan muntah yang terus menerus
-
Ibu tidak mau makna
-
Setiap
makan ibu selalu memuntahkan isi lambung
-
Lidah kering dan kotor
-
Mat acekung, sklera agak icterus
2.
Gangguan istirahat dan tidur
Dasar :
-
Ibu tidur dalam sehari 2-3 jam
-
Ibu
tidur sering terjaga keluhan yang dirasakannya
3.
Gangguan psikologis
Dasar :
-
Ibu tampak cemas dan gelisah
-
Ibu
mengatakan khawatir tentang keadaanya.
c.
Kebutuhan
-
Ibu butuh tambahan cairan
Dasar : ibu
kekurangan cairan
-
Ibu butuh istirahat yang cukup
Dasar : ibu
merasa lemas
-
Ibu butuh konseling
Dasar : ibu tampak cemas dan gelisah
C.
Identifikasi Masalah Potensial atau
Diagnosa Lain
Dehidrasi
D.
Evaluasi Kebutuhan Segera
Ibu perlu tindakan segera
untuk penambahan cairan karena muntah terus menerus dengan pemberian cairan
infus.
E.
Perencanaan
1.
Anjurkan ibu untuk istirahat yang cukup
Rasional : agar
keadaan ibu cepat membaik
2.
Berikan
cairan penggant dengan pemberian cairan infus
Rasional : agar ibu tidak kekurangan cairan
3.
Berikan
obat-obatan yatiu : obat anti mual dan muntah dan vitamin
Rasional : agar mual dan muntah ibu dapat
berkurang
4.
Berikan ibu konseling
Rasional : agar cemas ibu dapat berkurang
F.
Pelaksanaan
1.
Menganjurkan ibu untuk istirahat yang cukup
2.
Memberikan
cairan pengganti yaitu dengan pemberian cairan infus
3.
Memberikan
obat-obatan yaitu oban anti mual dan muntah dan vitamin
4.
Memberikan ibu konseling
G. Evaluasi
1.
Ibu bersedia untuk istirahat yang cukup
2.
Ibu
bersedia minum obat yang diberikan
3.
Ibu
sudah merasa tidak cemas lagi
4.
Kebutuhan cairan ibu sedang terpenuhi
5.
Infus sudah terpasang
Catatan Perkembangan I
1.
Data Dasar
S : Subyek
-
Ibu
mengatakan masih mengalami gangguan pola istirahat dan tidur
-
Ibu
mengatakan masih mual dan muntah
O : Obyektif
-
TD :
110/70 mmHg, Nadi : 80 x/mnt, suhu : 36,50C
-
BB : 37
kg
-
Turgor
kulit baik, lidah kering mata cekung
-
Ibu cemas
A : Analisa
1.
GIPOAO
hamil 12 minggu dengan hiperemisis gravidarum
Dasar :
-
HPHT :
10-11-06
-
Leopold I :
3 jari diatas sympisis (ballotemen positif)
-
Leopold II :
belum teraba
-
Leopold III :
belum teraba
-
Loepold IV :
belum teraba
-
Mual dan muntah terus menerus
2.
Masalah
-
Gangguan pola istirahat dan tidur
Dasar : ibu tidur sering terajga karena keluhan
yang dirasakan
-
Gangguan psikolgois
Dasar : ibu
tmapak cemas
-
Pemasukan cairan kurang adekuat
Daar : mual dan muntah terus menerus, tidak mau
makan
3.
Kebutuhan
-
Ibu butuh istirahat yang cukup
Dasar : ibu
-
Ibu butuh dukungan
Dasar : ibu
cemas
P : Plaining
-
Beri ibu cairan yang adekuat dengan infus atau
minum air putih yang banyak
Rasional : agar ibu tidak mengalami dehidrasi
-
Anjurkan
ibu untuk istirahat yang cukup
Rasional : agar ibu tidak terlalu kelelahan
-
Anjurkan
ibu untuk makan sedikit tapi sering
Rasional : untuk
memenuhi kebutuhan gizi ibu
-
Beri dukungan psikologis pada ibu
Rasional : agar
ibu tidak cemas
-
Beri obat anti mual dan anti muntah
Rasional : untuk
mengurangi mual dan muntah ibu
Implementasi
-
Memberikan ibu cairan yang adekuat dengan infus
atau minum air putih yang banyak
-
Menganjurkan ibu untuk istirahat yang cukup
-
Menganjurkan
ibu untuk makan sedikit tapi sering
-
Memberi dukungan psikologis pad aibu
-
Memberi obat anti mual dan anti muntah
Evaluasi
-
Ibu
sudah mendapatkan cairan sesuai kebutuhan
-
Ibu
sudah bisa istirahat dan mau makan sedikit tapi sering
-
Ibu merasa cemasnya sudah berkurang
-
Ibu
mau minum obat yang telah diberikan
Catatan Perkembangan II
1.
Dasa Dasar
S : - Ibu mengatakan sedikit dan sedikit sudah
mau makan
-
Ibu
mengatakan sudah merasa sedikit tenang
-
Ibu
mengatakan mual dan muntah sudah mulai berkurang 3 x/hari
O : Obyek
-
TD : 110/70 mmHg, nadi 80 x/mnt, suhu : 36,50C
-
Turgor
kulit baik, lidah tidak kering, mata tidak cekung
-
Leopold I :
3 jari diatas symphisis (ballotemen positif)
-
Leopold II :
belum teraba
-
Leopold III :
belum teraba
-
Leopold IV :
belum teraba
A : Analisa
1.
GiPoAo
hamil 12 minggu dengan emisis gravidarum
Dasar :
HPHT : 10 – 11 – 06
Leopold I : 3 jari diatas symphisis
Leopold II :
belum teraba
Leopold III :
belum teraba
Leopold IV :
belum teraba
Mual dan muntah 3 x/hari
2.
Masalah
Kondisi tubuh ibu masih lemah
Dasar : mual dan muntah 3x /
hari
3.
Kebutuhan
Ibu butuh nutrisi ibu hamil
Dasar : kondisi ibu masih lemah
P : Planning
-
Beri ibu cairan sesuai kebutuhan
Rasional : agar cairan didalam tubuh ibu dapat terpenuhi
-
Beri
ibu nutrisi ibu hamil dengan porsi kecil dan sering
Rasional : agar nutrisi ibu terpenuhi
-
Obat diteruskan B6 3 x/hari
Rasional : agar masa mual dan
muntah ibu bisa berkurang
-
Anjurkan ibu istirahat yang cukup
Rasional : agar kondisi ibu cepat membaik
P : Iplementasi
-
Memberi ibu cairan sesuai kebutuhan
-
Memberi
ibu nutrisi ibu hamil dengan porsi kecil dan sering
-
Memberikan obat yang diresepkan
-
Menganjurkan ibu istirahat yang cukp
E : Evaluasi
-
Mual
dan muntah ibu sudah tidak terjadi
-
Ibu
sudah mau makan dan minum
-
Ibumau
minum obat yang diberikan sesuai anjuran
-
Ibu
sudah bisa istirahat yang cukup dan tidak pernah terjaga lagi saat tdiur
-
Ibu sudahh merasa tenang
-
Ibu
sudah sehat dan dibolehkan pulang
Tidak ada komentar:
Posting Komentar