GIZI DALAM KESEHATAN REPRODUKSI
HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN MENSTRUASI
Untuk memenuhi tugas mata kuliah Gizi dalam Kespro
Dosen Pengampu : Indri Subekti, S.SiT
Disusun oleh :
Kelompok 3
1. Dewi Wulansari III B / AKU.11.010
2. Iswi Dewi Kumala III B / AKU.11.029
3. Nur Latifah III B / AKU.11.037
4. Nurul Istiq
Fitriyah III B /
AKU.11.039
5. Puji Ratnasari III B / AKU.11.041
6. Renita III B / AKU.11.043
7. Siti Nurjanah III B / AKU.11.053
8. Syaras Setiawati III B / AKU.11.059
9. Zuhrotun Nisa III B / AKU.11.067
AKADEMI KEBIDANAN UNISKA
KENDAL
Jalan Soekarno-Hatta No
99 Telp (0294) 381299
2012/2013
KATA
PENGANTAR
Puji
syukur Alhamdulillah kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat hidayah dan
inayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah Gizi dalam Kespro
Penyusun
berharap tulisan ini bisa memberikan wawasan luas untuk memahami tentang Hubungan Gizi dengan Menstruasi. Kami berharap supaya makalah ini dapat bermanfaat bagi
para pembaca dan dapat memahami serta mendapat
pengetahuan yang lebih baik, sebagaimana isi yang ada dalam makalah ini,
sehingga dapat diaplikasikan untuk
mengembangkan kompetensi dalam bidang kebidanan.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan tugas
makalah ini masih jauh dari kesempurnaan maka dari itu penulis mengharapkan
kritik dan saran dari pembaca yang bersifat sangat membangun, penulis
mengharapkan demi kesempurnaan makalah ini dan semoga tulisan ini bermanfaat
bagi kita semua.
Akhir kata, kami ucapkan terima kasih pada semua
pihak yang telah membantu penyusunan tulisan ini. Semoga Allah SWT memberkati
kita semua.
Penyusun
DAFTAR
ISI
HALAMAN JUDUL.......................................................................................... i
KATA PENGANTAR........................................................................................ ii
DAFTAR ISI..................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang..........................................................................
1
B. Rumusan Masalah....................................................................
1
C. Tujuan.......................................................................................
1
D. Manfaat.....................................................................................
2
BAB II TINJAUAN TEORI
A.
Pengertian Status Gizi.............................................................. 3
B.
Parameter Gizi.......................................................................... 4
C.
Istilah Status Gizi...................................................................... 4
D.
Menstruasi................................................................................ 5
E.
Nutrisi Sehat untuk Wanita dan Siklus Bulanannya (Haid)...... 6
F.
Menu......................................................................................... 8
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan............................................................................... 9
B. Saran........................................................................................ 9
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................ 10
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Status gizi adalah merupakan keadaan
kesehatan akibat interaksi antara makanan, tubuh manusia dan lingkungan hidup
manusia. Selanjutnya, Mc. Laren menyatakan bahwa status gizi merupakan hasil
keseimbangan antara zat-zat gizi yang masuk dalam tubuh manusia dan
penggunaannya
Gizi atau nutrisi, merupakan ilmu yang
mempelajari perihal makanan serta hubungannya dengan kesehatan. Ilmu
pengetahuan tentang gizi (nutrisi) membahas sifat-sifat nutrient (zat-zat gizi)
yang terkandung dalam makanan, pengaruh metaboliknya serta akibat yang timbul
bila terdapat kekurangan (ketidakcukupan) gizi. Zat-zat gizi tidak lain adalah
senyawa-senyawa kimia yang terkandung dalam makanan yang pada gilirannya
diserap dan digunakan untuk meningkatkan kesehatan tubuh kita.
Pertumbuhan normal tubuh memerlukan
nutrisi yang memadai, kecukupan energi, protein, lemak dan suplai semua nutrien
esensial yang menjadi basis pertumbuhan. Pertumbuhan remaja di negara yang
sedang berkembang membutuhkan perhatian khusus pada nutrien vitamin A, seng
atau protein selain kebutuhan energi yang adekuat. Berbeda dengan di negara
barat, di sana dilakukan fortifikasi pada produk makanannya sehingga jarang
ditemukan defisiensi nutrient.
B. Rumusan Masalah
1.
Apa pengertian status gizi ?
2.
Bagaimana parameter status gizi ?
3.
Apa saja istilah dalam status gizi ?
4.
Bagaimana hubungan status gizi dengan menstruasi ?
C. Tujuan
1.
Kita mengetahui pengertian status gizi
2.
Kita mengetahui bagaimana parameter status gizi
3.
Kita mengetahui apa saja istilah dalam status gizi
4.
Kita mengetahui hubungan status gizi dengan menstruasi
D. Manfaat
Manfaat yang diharapkan dari penulisan makalah ini
adalah sebagai berikut :
1. Untuk memberikan gambaran tentang
hubungan status gizi dengan menstruasi
2. Sebagai bahan masukan untuk
memperluas dan memperdalam pemahaman tentang hubungan status gizi dengan
menstruasi
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. Pengertian Status Gizi
Status gizi adalah
merupakan keadaan kesehatan akibat interaksi antara makanan, tubuh manusia dan
lingkungan hidup manusia. Selanjutnya, Mc. Laren menyatakan bahwa status gizi
merupakan hasil keseimbangan antara zat-zat gizi yang masuk dalam tubuh manusia
dan penggunaannya
Gizi atau nutrisi,
merupakan ilmu yang mempelajari perihal makanan serta hubungannya dengan
kesehatan. Ilmu pengetahuan tentang gizi (nutrisi) membahas sifat-sifat
nutrient (zat-zat gizi) yang terkandung dalam makanan, pengaruh metaboliknya
serta akibat yang timbul bila terdapat kekurangan (ketidakcukupan) gizi.
Zat-zat gizi tidak lain adalah senyawa-senyawa kimia yang terkandung dalam
makanan yang pada gilirannya diserap dan digunakan untuk meningkatkan kesehatan
tubuh kita.
Pertumbuhan normal tubuh
memerlukan nutrisi yang memadai, kecukupan energi, protein, lemak dan suplai semua nutrien
esensial yang menjadi basis pertumbuhan. Pertumbuhan remaja di negara yang
sedang berkembang membutuhkan perhatian khusus pada nutrien vitamin A, seng atau
protein selain kebutuhan energi yang adekuat. Berbeda dengan di negara barat,
di sana dilakukan fortifikasi pada produk makanannya sehingga jarang ditemukan
defisiensi nutrient.
Zat-zat nutrien dibagi
dalam dua golongan besar yakni makro nutrien (zat gizi makro) dan mikro nutrien
( zat gizi mikro). Zat gizi makro merupakan komponen terbesar dari susunan diet
serta berfungsi menyuplai energi dan zat-zat gizi esensial yang berguna untuk
keperluan pertumbuhan sel atau jaringan, fungsi pemeliharaan maupun aktivitas
tubuh.
Kelompok rentan gizi
adalah suatu kelompok didalam masyarakat yang paling mudah menderita gangguan
kesehatannya atau rentan karena kekurangan gizi. Pada kelompok-kelompok umur
tersebut berada pada suatu siklus pertumbuhan atau perkembangan yang memerlukan
zat-zat gizi dalam jumlah yang lebih besar dari kelompok umur yang lain.
Kelompok-kelompok rentan gizi ini terdiri dari :
1) Kelompok bayi : 0-1
tahun
2) Kelompok dibawah 5 tahun (balita) : 1-5 tahun
3) Kelompok anak sekolah : 6-12 tahun
4) Kelompok remaja : 13-20
tahun
5) Kelompok ibu hamil dan
menyusui.
6) Kelompok usia lanjut
B.
Parameter Status Gizi
Parameter status gizi
adalah ukuran yang menjadi patokan dalam menentukan status gizi seseorang. Ada beberapa parameter
yang dapat digunakan dalam menilai status gizi seseorang, salah satunya adalah
dengan pengukuran tubuh manusia yang dikenal dengan antropometri. Antropometri
telah lama dikenal sebagai indikator untuk penilaian status gizi perorangan
maupun masyarakat
Table 2.1 Parameter Angka Kecukupan gizi
2004 bagi orang Indonesia
No
|
Kelompok
Umur
|
Berat Badan (kg)
|
Tinggi badan (cm)
|
1
|
0-6 bulan
|
6
|
60
|
2
|
7-12 bulan
|
8.5
|
71
|
3
|
1-3 tahun
|
12
|
90
|
4
|
4-6 tahun
|
17
|
110
|
5
|
7-9 tahun
|
25
|
120
|
Laki-laki
|
|||
6
|
10-12 tahun
|
35
|
138
|
7
|
13-15 tahun
|
46
|
150
|
8
|
16-18 tahun
|
55
|
160
|
9
|
19-29 tahun
|
56
|
165
|
10
|
30-49 tahun
|
62
|
165
|
11
|
50-64 tahun
|
62
|
165
|
12
|
60+ tahun
|
62
|
165
|
Wanita
|
|||
13
|
10-12 tahun
|
37
|
145
|
14
|
13-15 tahun
|
48
|
153
|
15
|
16-18 tahun
|
50
|
154
|
16
|
19-29 tahun
|
52
|
156
|
17
|
30-49 tahun
|
55
|
156
|
18
|
50-64 tahun
|
55
|
156
|
19
|
60+ tahun
|
55
|
156
|
Pengukuran status gizi yang digunakan menurut WHO-NCSH
C.
Istilah status Gizi
1) BB/U
a) Gizi lebih > 2.0 SD
baku WHO-NCHS
b) Gizi baik -2.0 s.d. +2.0
SD
c) Gizi kurang <- 2.0 SD
d) Gizi Buruk <-3.0 SD
2) TB/U
a) Normal >= -2.0 SD
baku WHO-NCHS
b) Pendek (stunted) <
-2.0 SD
Remaja dapat dibagi menjadi tiga sub fase yaitu :
1. Early adolescent (11 –
14 th)
2. Middle adolescent (15 –
17 th)
3. Late adolescent (18 –
20)
Peristiwa yang paling
penting pada usia remaja adalah pubertas, karena pubertas muncul dan berkembang
pada rentang usia yang berbeda menurut jenis kelaminnya. Sangat sulit untuk
membuat kategori pubertas secara kronologis karena itu untuk mendapat pola
individu yang konsisten digunakan istilah tingkat perkembangan pubertas tanpa
melihat usia. Tingkat perkembangan pubertas dibagi dalam tingkat awal, menengah
dan lanjut. Gambaran perkembangan remaja memperlihatkan hubungan yang lebih
erat dengan tingkat perkembangan pubertas atau tingkat maturitas kelamin (TMK).
Tabel TMK yang sering digunakan adalah tabel Tanner yaitu :
Table 2.2 Klasifikasi Tingkat Maturitas Kelamin Anak Perempuan
TMK
|
Rambut Pubis
|
Buah Dada
|
1
|
Praremaja
|
Praremaja
|
2
|
Jarang, berpigmen
sedikit, lurus atas medial labia
|
Menonjol seperti bukit
kecil, areola melebar
|
3
|
Lebih hitam, mulai
ikal, jumlah bertambah
|
Mammae dan areola
membesar, tidak ada kontur pemisah
|
4
|
Kasar, keriting,
banyak tapi belum sebanyak dewasa
|
Areola dan papila
membentuk bukit kedua
|
5
|
Bentuk segitiga
seperti pada perempuan dewasa tersebar sampai medial paha
|
Matang, papila
menonjol, areola sebagai bagian kontur buah dada
|
D. Menstruasi
Komposisi diet baik secara kuantitatif
maupun kualittatif, dianggap memengaruhi siklus menstruasi dan penempilan
reproduksi. Tetapi timbul pertanyaan seberapa sering faktor diet dipandang
sebagai penyebab timbulnya amenore, masih jarang penelitian yang menggunakan
diet sebagai metoda perlakuan, dan uraiannya sering tidak lengkap atau tumpang
tindih. Siklus menstruasi dipengaruhi bukan saja oleh diet vegetarian tetapi
diet yang bervariasi dalm hal lemak, serat dan nutrien lainnya (Krummel, 1996).
E. Nutrisi Sehat untuk Wanita dan
Siklus Bulanannya (Haid)
Haid atau datang bulan seringkali menimbulkan gangguan
dan menganggu aktifitas para wanita. Sakit dan nyeri yang ditimbulkan membuat
kinerja wanita menjadi tidak maksimal. Namun, asupan nutrisi yang seimbang
ternyata dapat mengatasi hal itu. Berikut beberapa menu makanan harian khusus
wanita yang bisa membuatnya merasa lebih bugar dan terbebas dari nyeri serta
gangguan haid seperti dikutip dari Shine.
1) Masa haid
(Hari 1-5)
Pada periode
ini, tingkat sensitivitas wanita sangat tinggi. Oleh karena itu disarankan
untuk mengkonsumsi makanan-makanan yang mengandung magnesium dan omega-3 untuk
menstabilkan emosi. Contoh makanan yang mengandung magnesium adalah bayam,
kacang-kacangan, pisang. Contoh makanan mengandung omega-3 adalah ikan dan
kacang walnut.
2) Masa
penghujung haid (Hari 6-13).
Masa
penghujung haid dan 7 hari setelahnya adalah saat hormon wanita paling stabil.
Tingkat stres yang dialami menjadi berkurang. Untuk menjaganya, makanlah bahan
makanan yang mengandung vitamin dan mineral utuh seperti buah dan sayuran.
3) Hari Haid
ke 14-17.
Dua minggu
setelah haid, biasanya nafsu makan wanita akan bertambah. Saat ini paling tepat
untuk menyantap aneka makanan lezat seperti seafood atau daging wagyu
yang juga sehat.
4)
Hari 18-23.
Masa-masa
ini seringkali dikenal dengan PMS atau sindrom pra-menstruasi. DI masa ini
hormon progesterone mencapai puncaknya. Akibatnya, para wanita sering
mengalami masalah pencernaan seperti susah buang air besar dan kram perut.
Makanan kaya serat paling tepat dikonsumsi di masa-masa ini.
5)
Hari 24-28.
PMS terus
berlanjut. Butuh makanan berprotein untuk menyeimbangkan gula darah yang mulai
tidak stabil. Ice cream atau coklat akan membuat para wanita lebih
tenang dan terhindar dari nyeri PMS.
Periode PMS
biasanya dialami sekitar 1 minggu sebelum menstruasi. Gejala-gejala yang biasa
dialami meliputi :
a) Perasaan yang sensitif, mudah marah,
dan tegang
b) Peningkatan berat air dan merasa bloated
c) Timbulnya jerawat
d) Nyeri atau kram perut, punggung, dan
kaki sekitar 1-2 hari sebelum menstruasi
Pada masa
pre-menstruasi, tingkat konsumsi dan tingkat kesukaan terhadap makanan manis
jadi meningkat :
a) Pada 14 hari sesudah ovulasi dan
sebelum menstruasi, konsumsi makanan manis meningkat.
b) Hal ini mungkin berkaitan dengan tingginya
kadar hormon estrogen dan progestin.
Tingkat konsumsi total energi juga
meningkat pada periode pre-menstruasi, dibandingkan post-menstruasi. Bisa
disarankan untuk memilih cemilan yang lebih sehat untuk memenuhi keinginan
makan pada masa pre-menstruasi ini.
Perubahan
tingkat konsumsi makanan ini diimbangi dengan perubahan laju metabolisme tubuh.
Laju metabolism (BMR) akan menurun pada saat menstruasi dan paling rendah pada
sekitar 1 minggu sebelum ovulasi. Setelah itu, laju metabolisme akan meningkat
secara bertahap hingga menstruasi berikutnya.
a) Meningkat pada 7-10 hari sebelum
menstruasi
b) Menurun pada awal menstruasi dan
naik kembali secara bertahap dan kembali normal dalam 7-10 hari
Pola makan
diyakini membawa pengaruh pada siklus haid. Selain pentingnya pemilihan
kandungan nutrisi dan asupan gizi, pola makan yang teratur dan bik memberikan
banyak keuntungan serta kebaikan kepada tubuh secara menyeluruh ketika haid
maupun tidak ketika haid.
Makanlah
dalam porsi kecil dan lebih sering, agar tidak menyebabkan perasaan tidak
nyaman pada perut namun tetap dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari. Konsumsi
makanan yang sehat seperti buah-buahan segar, sayur, gandum dan tinggalkan junk
food dan makanan berlemak. Terpenting diatas segalanya adlah asupan nutrisi
dan gizi. Karena status kualitas dari asupan nutrisi dan gizi mempengaruhi
kinerja kalenjar hipotalamus yang memiliki peran mengendalikan kelancaran
siklus haid yang ada. Bagaimanapun lakukanlah pola makan secara teratur. Apapun
yang berlebihan tidak baik. Makan terlalu sering ataupun makan terlalu jarang
karena dalam diet yang ekstrim tidak memberikan kebaikan apapun pada tubuh. Seperti
halnya pola makan, jika terdapat ketidakseimbangan dalam pola asupan dan
kualitas gizi, maka akan berpengaruh pada kelancaran siklus haid pula. Bahkan
ketidakseimbangan tersebut memberikan dampak pula pada terhentinya siklus sama
sekali (amenoreae).
F.
Menu
1) Sarapan pagi
Telur matang satu buah
Susu rendah lemak 200 ml (satu gelas)
Selingan: bubur kacang hijau satu mangkuk
Telur matang satu buah
Susu rendah lemak 200 ml (satu gelas)
Selingan: bubur kacang hijau satu mangkuk
2) Makan siang
Nasi 200 gram
Sayur tumis kangkung
Semur daging kentang (satu potong sapi 50 gram)
Sup kacang merah satu mangkuk
Air jeruk satu gelas
Selingan: kue sus satu buah
Nasi 200 gram
Sayur tumis kangkung
Semur daging kentang (satu potong sapi 50 gram)
Sup kacang merah satu mangkuk
Air jeruk satu gelas
Selingan: kue sus satu buah
3) Makan malam
Nasi 200 gram
Capcay satu mangkuk kecil
Ayam porsi kecil
Sapo tahu satu mangkuk kecil
Jus strawberry satu gelas
Selingan: sebelum tidur susu rendah lemak 200 ml (satu gelas)
Nasi 200 gram
Capcay satu mangkuk kecil
Ayam porsi kecil
Sapo tahu satu mangkuk kecil
Jus strawberry satu gelas
Selingan: sebelum tidur susu rendah lemak 200 ml (satu gelas)
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Gizi atau nutrisi, merupakan ilmu yang
mempelajari perihal makanan serta hubungannya dengan kesehatan. Ilmu
pengetahuan tentang gizi (nutrisi) membahas sifat-sifat nutrient (zat-zat gizi)
yang terkandung dalam makanan, pengaruh metaboliknya serta akibat yang timbul
bila terdapat kekurangan (ketidakcukupan) gizi. Zat-zat gizi tidak lain adalah
senyawa-senyawa kimia yang terkandung dalam makanan yang pada gilirannya
diserap dan digunakan untuk meningkatkan kesehatan tubuh kita.
Pola makan diyakini membawa pengaruh pada siklus haid.
Selain pentingnya pemilihan kandungan nutrisi dan asupan gizi, pola makan yang
teratur dan bik memberikan banyak keuntungan serta kebaikan kepada tubuh secara
menyeluruh ketika haid maupun tidak ketika haid.
Status kualitas dari asupan nutrisi dan gizi mempengaruhi
kinerja kalenjar hipotalamus yang memiliki peran mengendalikan kelancaran
siklus haid yang ada. Bagaimanapun lakukanlah pola makan secara teratur. Apapun
yang berlebihan tidak baik. Makan terlalu sering ataupun makan terlalu jarang
karena dalam diet yang ekstrim tidak memberikan kebaikan apapun pada tubuh. Seperti
halnya pola makan, jika terdapat ketidakseimbangan dalam pola asupan dan
kualitas gizi, maka akan berpengaruh pada kelancaran siklus haid pula. Bahkan
ketidakseimbangan tersebut memberikan dampak pula pada terhentinya siklus sama
sekali (amenoreae).
B. Saran
a. Bagi
mahasiswa agar dapat lebih menambah pengetahuan dalam hubungan status gizi
dengan menstruasi.
b. Bagi
mahasiswa agar dapat lebih menambah pengetahuan dalam pembuatan makalah hubungan status gizi dengan
menstruasi pada gizi dalam kespro.
c.
Bagi tenaga kesehatan agar lebih
menambah pengalaman dalam upaya meningkatkan status gizi dalam kesehatan
reproduksi yang berhubungan dengan menstruasi.
DAFTAR PUSTAKA
Sediaoetama.
1987. Ilmu Gizi. Jakarta : Dian
Rakyat
Soekirman.
2000. Ilmu Gizi dan Aplikasinya.
Jakarta : Depdiknas.
htp://menu-sehat-energi-saat-menstruasi.htm
htp://Nutrisi Sehat untuk Wanita dan
Siklus Bulanannya (Haid) _ WRP.htm
Tidak ada komentar:
Posting Komentar